Diam-diam, orang tua selalu berusaha sekuat tenaga memenuhi seluruh permintaan anaknya meskipun sang anak seringkali acuh tak acuh padanya. Diam-diam, orang tua selalu memaafkan kesalahan-kesalahan sang anak padanya. Diam-diam, orang tua selalu mendoakan sang anak agar selalu menjadi yang terbaik dan mendapatkan keberuntungan dalam hidup. Ya, itulah orang tua yang selalu berkorban sekuat tenaga untuk anak-anaknya dan tak merasa dendam atas segala perlakuan buruk sang anak.
Kini, orang tua mungkin semakin bertambah usianya. Tangannya yang dahulu kuat dan perkasa, mungkin kini mulai semakin melemah seiring dengan berjalannya waktu dan usia. Sedangkan anak-anaknya yang sejak kecil selalu ia sayangi kini mungkin sedang sangat sibuk dengan pekerjaan ataupun sibuk dengan keluarga barunya. Selain bersikap cuek, pernahkah kita berlaku kasar atau berperilaku buruk terhadap orang tua?
Mereka mungkin tidak pernah menunjukkan kekecewaannya terhadap sang anak, namun sesungguhnya dalam lubuk hati yang terdalam mereka pun terlukai perasaannya. Dalam Islam, kedudukan orang tua sangatlah mulia dan wajib untuk dihormati. Sebagaimana Allah berfirman dalam Alquran surat Al-Isra’ ayat 23. Dalam ayat tersebut Allah berfirman, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” (QS: Al Isra’: 23)
Oleh karena itulah umat Islam sangat dianjurkan untuk berbuat baik kepada kedua orang tua. Sebab perbuatan durhaka terhadap orang tua rupanya tergolong sebagai salah satu dosa besar. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda dalam hadist berikut ini, “Dosa-dosa besar yang paling besar adalah: syirik kepada Allah, membunuh, durhaka kepada orang tua, dan perkataan dusta atau sumpah palsu.” (HR. Bukhari-Muslim)
Salah satu bentuk durhaka terhadap orang tua adalah dengan mengucapkan kata “ah” saat membantah mereka ataupun saat tidak menaati perintah mereka. Demikian juga dengan mencela, membentak, ataupun bersuara keras terhadap orang tua juga termasuk sebagai salah satu bentuk durhaka terhadap orang tua. Allah pun berfirman, “Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al-Isra’: 23)
Mengapa umat Islam dilarang berperilaku buruk terhadap orang tua dan dianjurkan untuk berbuat baik terhadap mereka? Sesungguhnya, salah satu pintu surga itu terletak pada orang tua. Oleh sebab itu orang yang durhaka terhadap orang tua diharamkan masuk ke dalam surga. Dalam sebuah hadist disebutkan, “Ada tiga jenis orang yang diharamkan Allah masuk Surga, yaitu pemabuk berat, pendurhaka terhadap kedua orang tua, dan seorang dayyuts (merelakan kejahatan berlaku dalam keluargannya, merelakan istri dan anak perempuan selingkuh).” (HR. An-Nasa’i dan Ahmad)
Tidak hanya sulit untuk masuk surga, durhaka terhadap orang tua juga akan membuat Allah tidak menerima salat yang dilakukan oleh anak tersebut. Sehingga sia-sia saja salat orang-orang yang durhaka terhadap orang tuanya meskipun salat tersebut dilakukan dengan sangat khusyuk sekalipun. Seperti yang dijelaskan dalam hadist berikut ini, “Allah tidak akan menerima shalat orang yang dibenci kedua orang tuanya yang tidak menganiaya kepadanya.” (HR. Abu al-Hasan bin Makruf)
Oleh karena itu, jika seseorang ingin mendapatkan surga dan ingin dicintai oleh Allah maka hendaknya ia mencintai kedua orang tuanya dan berlaku baik kepada mereka. Sebagaimana disebutkan dalam hadist berikut, “Keridhaan Allah tergantung keridhaan orang tua, dan murka Allah pun tergantung pada murka kedua orang tua.” (HR. Al-Hakim) Dengan demikian, senantiasa berbuat baiklah terhadap orang tua karena sesungguhnya surgamu terletak pada kedua orang tuamu.
Wallahu a’lam.