DKI Jakarta merayakan ulang tahunnya hari ini pada tanggal 22 Juni 2020. Kali ini Jakarta menginjak usia yang tua untuk ukuran manusia, yakni 493 tahun. Jakarta adalah kota dengan jutaan masalah, kota dengan miliaran harapan tiap manusia yang pernah datang, pergi maupun kita yang tinggal di dalamnya.
Biasanya, dalam sebuah ulang tahun, kita merayakannya sambil merapalkan doa-doa, berintropeksi maupun mengingat-ingat, apa yang telah kita kerjakan tahun lalu dan melangitkan harapan akan kehidupan lebih baik untuk masa depan. Tapi kali ini, dalam usiannya yang lima abad, Jakarta tidak semenggeliat biasanya.
“Ulang tahun Jakarta hari ini dirayakan dalam suasana berbeda, Jakarta, Indonesia, bahkan seluruh dunia tengah mengalami cobaan pandemi COVID-19,” tutur Anies Baswedan, Gubernur DKI, ketika memberikan sambutan HUT DKI Jakarta di Balai Kota, Senin.
Kota ini sedang beristirahat, sedikit membersihkan langit-langit kotanya yang terbiasa muram karena asap knalpot kita dan limbah pabrik yang datang dari kiri-kanan kotanya, maupun sedikit mengambil jeda dari bisingnya politik yang seakan membawa seluruh masalah Indonesia di sakunya belaka.
Geliat Jakarta sedikit berhenti karena virus Covid-19 dan entah sampai kapan virus ini akan membuat kita menjadi warga Jakarta yang penuh empati. “Saat itu kita bisa melewatinya. Kota ini telah melewati berbagai tantangan bencana dan cobaan silih berganti, bencana alam, krisis kesehatan, krisis ekonomi, krisis sosial telah dialami. Tapi, setiap menghadapi krisis, Jakarta selalu mampu menghadapinya,” tambah Anies.
Ya, Jakarta selalu bisa menyembuhkan dirinya sendiri. Apalagi, saat ini masyarakatnya sedang menghadapi musuh yang kuat, musuh yang tidak kelihatan dan sangat cepat menularkan penyakit ke warganya.
“Dan kini dengan izin Allah dan secara bersama-sama kita akan kembali membuktikan bahwa Jakarta akan mampu melewati cobaan besar ini,” tutupnya Anies.
Cobaan yang besar yang diingatkan oleh Gubernur Anies Baswedan itu layak kita renungkan dan harapannya untuk kita bersama bahwa Jakarta mempu melewati krisis ini harus kita dukung dengan sepenuh. Meskipun, ada beberapa di antara kita yang mendukung dengan meramaikan kembali jalanan Sudirman-Thamrin-HI ketika Minggu pagi tiba tanpa rasa takut Covid-19 menyebar atau kita tidak tahu sebagai carrier dan berpotensi untuk menularkan ke orang lain.
Ya, terkadang kita begitu pongah dan tidak sadar justru menambah beban berat Jakarta. Padahal, kita kerap meminta Jakarta untuk mentraktir segalanya, memenuhi kebutuhan nafsu kita sendiri dan tidak memikirkan nasib Jakarta yang telah menerima kita apa adanya.
Sekali lagi, selamat ulang tahun, Jakarta. [DP]