Yahya Kholil Staquf mengatakan bahwa saat ini konflik merupakan ladang ekonomi yang sangat menjanjikan.
Hal ini ia sampaikan ketika mengisi pembukaan pertemuan penulis keislaman yang diselenggarakan oleh NU Online 4/11.
Gus Yahya, panggilan akrabnya, menyebutkan bahwa kenyataanya tidak semua orang rela atau bahagia jika hidup damai. Beberapa kelompok justru bahagia jika konflik masih tetap berlangsung.
Ia melihat kenyataan seperti ini terjadi di timur tengah. Bahkan ia menilai bahwa ada beberapa kelompok yang sangat berkepentingan jika perang masih tetap berlangsung. Ia menamainya sebagai industri konflik.
Karena menurut Katib Amm Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini, bisnis yang paling menjanjikan adalah perang dan konflik. Mulai senjata hingga internet menjadi sebuah keuntungan yang besar bagi para orang-orang yang berkepentingan.
“Konflik sangat menguntungkan secara ekonomi” tuturnya.