Sampaikan Tausiyah, KH Zulfa Mustofa Sebut Kelebihan Lulusan UIN Dibanding Lulusan Timur Tengah

Sampaikan Tausiyah, KH Zulfa Mustofa Sebut Kelebihan Lulusan UIN Dibanding Lulusan Timur Tengah

Menurut KH. Zulfa Mustofa, ada beberapa kelebihan lulusan UIN yang tidak dimiliki oleh lulusan Timur Tengah.

Sampaikan Tausiyah, KH Zulfa Mustofa Sebut Kelebihan Lulusan UIN Dibanding Lulusan Timur Tengah
KH. Zulfa Mustofa saat menyampaikan Tausiyah pada acara Malam Tasyakuran, Istighotsah dan Doa Bersama dalam rangka Harlah ke-66 UIN Syarif HIdayatullah Jakarta, Rabu (12/7).

JAKARTA, ISLAMI.CO – Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH. Zulfa Mustofa, menyebutkan kelebihan lulusan UIN dibandingkan dengan lulusan universitas di Timur Tengah. Hal itu ia sampaikan dalam tausiyahnya pada acara Malam Tasyakuran, Istighotsah dan Doa Bersama dalam rangka Harlah ke-66 UIN Syarif HIdayatullah Jakarta, Rabu (12/7) kemarin.

“Saya kumpul bersama kiai alumni pesantren yang murni, kiai yang setelah dari pesantren masuk ke UIN, dan kiai yang dari pesantren lalu ke timur tengah. Itu kemudian saya bisa membedakan corak pemikiran para ulama kita, yang masing-masing punya kelebihan dan kekurangan,” terangnya.

Menurut ulama kelahiran Jakarta itu, mereka yang lulusan Timur Tengah memang fasih berbahasa Arab. Tidak hanya dalam membaca, melainkan juga dalam berbicara. Akan tetapi, ia melihat ada kekurangan pada diri mereka yang justru ia temukan pada diri lulusan UIN.

“Salah satu kelebihan akademisi UIN itu anak-anaknya diajak berpikir kritis, dan diajarkan apa yang disebut at-tahlil al-ijtima’i, melakukan analisa sosial. Sehingga, (mereka) tidak tekstual dalam memahami teks, tapi juga memiliki kemampuan mengkontekstualisasikan teks-teks yang ada, baik dalam Al-Qur`an dan Hadis, maupun teks yang terdapat dalam kitab-kitab klasik,” bebernya.

Ia pun menyanjung para mahasiswa yang hadir sebagai mahasiswa yang beruntung karena bisa berkuliah di UIN.

“Makanya anda beruntung. Di sini, dari pondok pesantren, saya tahu banyak alumni Lirboyo, Sarang, Ploso, Gontor. Ada juga yang dari MAN, dari SMA juga masuk. Anda kemudian jadi satu, kumpul, mendapatkan banyak perspektif, baik dari dosen, guru besar, yang alumni Timur Tengah maupun alumni Barat jadi satu. Insya Allah itu akan membuat anda semua menjadi orang yang memiliki perspektif yang kaya,” paparnya.

Baginya, menjadi orang yang memiliki perspektif yang kaya itu penting. Ia mengisahkan bahwa salah seorang gurunya, yaitu KH. Mohammad Achmad Sahal Mahfudh, selalu mendorong para santrinya untuk banyak membaca. Sehingga para santri memiliki perspektif yang kaya.

“Sebab orang yang memiliki banyak perspektif, Insya Allah, dia akan diberi oleh Allah salah satunya apa? (mereka) pasti dikasih sifat bijaksana dan moderat. Orang yang banyak bacaannya pasti bijaksana dan moderat,” ujarnya.

Meski demikian, KH. Zulfa Mustofa memberi catatan bahwa kelebihan itu hanya berlaku bagi lulusan UIN yang ketika menjadi mahasiswa bersungguh-sungguh dalam kuliahnya.

“Tapi dengan catatan, antum betul-betul menjadi mahasiswa sungguhan. Jangan mahasiswa asal selesai. Kalau cuma asal selesai, itu nanti anda akan kalah sama orang yang tidak kuliah tapi dia mengembangkan diri,” tegasnya.

Turut hadir pada acara Malam Tasyakuran, Istighotsah dan Doa Bersama tersebut Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., P.hD., beserta jajarannya, para dosen, serta ribuan mahasiswa maupun alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. [NH]