Ribuan orang Palestina berkumpul di perbatasan Gaza dengan Mesir pada hari Kamis. Mereka berbodnong-bondong ke perbatasan dengan harapan dapat kesempatan singkat untuk pergi setelah Kairo. Mesir cenderung membuka perbatasan sementara hanya beberapa kali dalam setahun. Biasanya dengan pemberitahuan singkat dan sedikit penjelasan.
Dalam sebuah pernyataan Kedutaan Besar Palestina di Kairo mengucapkan terima kasih kepada Presiden Abdel-Fattah Al-Sisi atas perhatiannya untuk meringankan penderitaan orang-orang Palestina. Ini adalah kedua kalinya dalam lebih dari satu dekade bahwa perbatasan dibuka sementara petugas. Mesir sempat membuka perlintasan Rafah untuk waktu singkat pada Desember 2017
Dikutip dari laman kantor berita Reuters nampak seorang gadis tidur di atas sebuah koper saat dia menunggu keluarganya untuk mendapatkan izin perjalanan menyeberang ke Mesir melalui perbatasan Rafah. Ada pula sebuah seorang ibu yangberusaha memasuki Mesir untuk perawatan pinggulnya yang patah. “Pasien harus diijinkan bepergian dengan bebas. Saya ingin bisa berjalan lagi, “katanya.
Tampak pasukan Otoritas Palestina yang menjaga sisi perbatasan Gaza. Kesepakatan rekonsiliasi yang tercapai antara Hamas dan rivalnya, Fatah, pada Oktober lalu berujung pada penyerahan kekuasaan atas perlintasan Rafah kepada Otoritas Palestina. Hal ini merupakan yang pertama sejak Hamas menguasai Gaza pada tahun 2007. Warga Palestina di Gaza berharap hal tersebut dapat membuka jalur perbatasan secara permanen.. Pembukaan permanen Rafah akan mengakhiri blokade yang diberlakukan Israel dan Mesir untuk alasan keamanan.