Dalam khazanah Islam, dikenal ulama yang bernama Al-‘Ushfuri. Secara tekstual berarti “Burung Emprit”. Saya kurang tahu, apakah maksudnya Emprit kaji atau Emprit biasa. Lalu kenapa beliau disebut demikian. Ini juga masih misteri. Biografinya saya cari di belantara Google juga belum nemu.
Sekalipun belum saya ketahui profilnya, karyanya yang berjudul Mawa’izh ‘Ushfuriyyah termasuk best seller. Bahkan sudah masuk kategori buku “anti marketing”. Gak perlu promosi atau promot berbayar, sudah viral dan laris manis di masyarakat luas. Kitab Ushfuriyah ini bahkan sudah memiliki jalur distribusinya sendiri. Berpuluh-puluh tahun, atau mungkin sudah ratusan tahun, telah ditulis ulang, dicetak ulang, dibaca ulang. Terutama pada bulan Ramadhan, kitab Ushfuriyah ini sangat laris manis.
Ini penting saya utarakan. Kitab ini merupakan kumpulan 40 hadis Nabi, yang kata Syekh Nawawi, dikuatkan oleh Mbah Moen Zubair dalam pengantarnya di dalam kitab Al-Minhah Al-Khairiyyah, barang siapa hafal 40 hadis tentang ajaran Islam, gampang urusannya. Nah, kitab Ushfuriyah ini sebenarnya adalah bentuk lelakon penulisnya, agar masuk dalam golongan yang gampang urusannya.
Sejak abad kedua hijriah, para ulama ahli hadis telah mengembangkan tradisi apal 40 (Arbain) hadis ini. Karya-karya tentang Arbain ini sangat banyak. Tetapi yang paling terkenal adalah karangan Syekh Nawawi yang dikenal dgn Arbain Nawawi. Hanya kumpulan hadis pilihan tetapi viralnya masyaallah. Orang percaya ini adalah karomah. Gak pake promosi, tapi manfaati banyak orang.
Nah, kitab Ushfuriyah adalah genre kitab hadis. Berisi 40 buah hadis. Bedanya, nah ini, penting saya sampaikan. Selain berisi 40 hadis, yang paling menarik dan mengesankan dari Ushfuriyah adalah soal kisah inspiratifnya. Pengalaman para bijak Bestari, orang baik dan berpengaruh. Kalau anda ingin jadi orang baik, terkadang perlu contoh. Nah, kitab ini berisi pengalaman yang akan membuat jiwa keshalehan anda meronta-ronta. Membuat anda sadar betapa luasnya kebijaksanaan Allah, rahmat dan kasih sayang-Nya yang tak boleh disia-siakan. Beragama tidak melulu soal haram, haram dan haram. Ya ada yang boleh juga.
Untuk menjawab kegelisahan jiwa shaleh anda, buku 45 Kisah Inspiratif yang merupakan saduran paling memukau terhadap kitab Mawa’izh Ushfuriyah. Bahasanya sederhana, namun nyastra. Ditulis oleh seorang santri budayawan pulau garam, Madura. Sekali lagi, seperti kitab aslinya, buku ini siap membuat jiwa keshalehan anda meronta-ronta. Ingin jadi orang shaleh.
*Silahkan klik link ini untuk pemesanan buku