Perlombaan kartun Nabi Muhammad yang diadakan politisi Belanda, Geert Wilders akhirnya dibatalkan. Hal tersebut terkait dengan kecaman yang datang dari pemerintah Indonesia dan Pakistan. Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menyebut acara tersebut sebagai tindakan provokatif.
Sementara itu pencetus acara, Geert Wilders beralasan bahwa pembatalan lomba ini demi keselamatan orang-orang yang tak bersalah. Dalam pernyataan tertulisnya ia berujar akan ada serangan terhadap orang-orang tak bersalah dan terhadap Belanda jika lomba ini tetap diadakan. Lomba yang sedianya berlangsung pada bulan November ini berhadiah sekitar Rp.148 juta. Laman BBC Indonesia menulis bahwa sejauh ini sudah ada 200 yang mendaftar.
“Ini merupakan tindakan provokatif dan tidak bertanggungjawab,” kata Menlu Retno. Ia menambahkan bahwa kegiatan tersebut membahayakan upaya bersama dalam menciptakan perdamaian, stabilitas dan toleransi antar agama dan peradaban. Menurutnya lomba tersebut hanya menciptakan perdamaian dan toleransi antar agama.
Sementara itu di Pakistan rencana lomba itu menimbulkan gelombang protes di sejumlah kota seperti Islamabad, Lahore, hingga Karachi. Menlu Pakistan yang baru, Shah Mahmood Qureshi, mengatakan lomba kartun Nabi tidak ada bedanya dengan tindakan menyebarkan kebencian dan intoleransi. “Mereka tak paham, mereka sangat melukai perasaan kami ketika mereka melakukan tindakan seperti itu,” ungkapnya.
Sedangkan Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte mengatakan bahwa dirinya tidak melihat hal-hal positif dari rencana Wilders. Bahkan juru bicara Kementerian Luar Negeri Belanda mengatakan bahwa pemerintah Belanda tidak mendukung rencana Wilders. Pernyataan ini berbeda dengan kalangan oposisi yang mengatakan Wilders hanya menggunakan hak kebebasan berpendapat yang dijamin oleh undang-undang.
Sementara itu imam masjid Amsterdam Yassin Elforkani seperti dikutip media setempat menyerukan kepada umat muslim Belanda untuk memaafkan pihak-pihak yang menyerang agama Islam. “Dalam berbagai ayat Qur’an, Anda diminta untuk memaafkan yang menyerangmu. Rasulullah memaafkan umat yang menyerangnya. Jadi lebih baik mengikuti Rasul,” katanya seperti dilansir laman BBCIndonesia.