Penundaan Ibadah Haji Tanda Kiamat Makin Dekat? Ustadz Ahong: Kiamat Tidak Terjadi Selama Masih Ada yang Ingat Allah

Penundaan Ibadah Haji Tanda Kiamat Makin Dekat? Ustadz Ahong: Kiamat Tidak Terjadi Selama Masih Ada yang Ingat Allah

Apa benar penundaan ibadah haji di masa pandemi tanda kiamat makin dekat?

Penundaan Ibadah Haji Tanda Kiamat Makin Dekat? Ustadz Ahong: Kiamat Tidak Terjadi Selama Masih Ada yang Ingat Allah

Menteri Agama mengumumkan tahun ini tidak ada pemberangkatan jemaah haji dari Indonesia. Penyebab utama penundaan ibadah haji adalah  karena seluruh dunia masih berada dalam situasi pandemi. Meskipun untuk beberapa negara, Arab Saudi mengizinkan pelaksanaan haji dengan mengikuti protokol Covid-19 yang sangat ketat. Sampai saat ini, pemerintah masih terus berusaha berkomunikasi dengan pihak Arab Saudi terkait pelaksanaan haji di masa pandemi.

Keputusan pemerintah ini tidak sepenuhnya dipahami oleh masyarakat, khususnya figur publik. Beberapa figur publik menyayangkan keputusan pemerintah ini. Tapi banyak juga yang mendukung dan menganggap apa yang ditetapkan pemerintah sudah sesuai dengan tuntunan syariat.

Di antara narasi yang berkembang adalah narasi akhir zaman. Pembatalan haji dikaitkan dengan tanda kiamat sudah dekat. Dalil yang digunakan adalah:

لا تقوم الساعة حتى لا يحج البيت

“Kiamat tidak akan terjadi sampai Baitullah sepi dari pelaksanaan haji”

Ustadz Ahong menjelaskan pembahasan detail mengenai hadis ini bisa dibaca dalam buku Teror di Tanah Suci karya KH. Ali Mustafa Ya’qub. Dalam buku itu, mantan Imam Besar Istiqlal itu mengutip pendapat Ahmad al-Fasi yang menunjukkan bahwa pada abad 4 hijriah juga pernah terjadi pembatalan haji. Saat itu, tidak ada orang yang ritual wukuf di Arafah karena adanya konflik. Tapi buktinya, sampai saat ini, kiamat masih belum terjadi.

Karenanya, memahami hadis di atas, menurut Ustadz Ahong perlu dikomparasi dengan hadis shahih yang lain. Dalam Shahih Muslim disebutkan:

 لا تقوم الساعة حتى لا يقال في الأرض الله الله

“Kiamat itu tak akan terjadi sampai di muka bumi ini ini tidak ada lagi yang menyebut Allah Allah”

“Kalau masih ada adzan, masih ada majlis taklim yang terus berzikir menyebut nama Allah, insya Allah masih aman. Kiamat datang itu bukan untuk ditakuti, tapi untuk dipersiapkan. Bagi yang percaya kiamat, sudah seberapa besar bekal kebaikan kita buat menghadapinya?”Kata Ustadz Ahong.

Selama masih ada yang menyebut nama Allah, berdasarkan hadis riwayat Muslim, kiamat tidak akan terjadi. Sebab itu, memahami hadis kiamat akan datang ketika tidak ada lagi orang yang beribadah haji, perlu dikaitkan dengan hadis riwayat Muslim di atas. Kemungkinan besar maksudnya adalah kiamat akan terjadi bila tidak ada lagi orang yang mengingat Allah dan beribadah kepada-Nya. Tidak ada satupun orang yang beribadah haji, sehingga Baitullah tidak ada yang mengunjungi.

Jadi, penundaan pelaksanaan ibadah haji yang ditetapkan Kementerian Agama tidak tepat dikaitkan dengan hadis kiamat akan terjadi apabila Baitullah sepi dari pelaksanaan haji. Sebab, penyebab Baitullah sepi bukan karena tidak ada yang mau melakukan ibadah haji, tapi karena alasan pandemi yang bisa membahayakan nyawa manusia. Apalagi melindungi nyawa manusia juga bagian dari ajaran agama.