Otoritas Palestina akan terus berjuang untuk melakukan perlawanan terhadap rencana aneksasi Israel. Salah satunya bisa jadi dengan melakukan intifada. Hal tersebut dikatakan oleh Nabil Shath, penasihat hubungan internasional presiden Palestina Mahmud Abbas. Menurutnya rakyat Palestina mempunyai banyak cara banyak cara yang dimiliki untuk melakukan tindakan israel yang dianggapnya sebagai kolonialisme yang kriminal.
“Dengan keputusan untuk membatalkan perjanjian dengan Israel dan AS, kami sebagai warga Palestina memasuki tahap baru perjuangan, yang mencakup perjuangan untuk mengisolasi Israel di semua forum internasional dan untuk mempromosikan boikot Israel sehingga membayar harga untuk kebijakannya. pencaplokan, ”katanya, seperti dikutip laman arabnews.
Shath juga menanggapi tentang pembubaran Otoritas Palestina setelah sebuah saluran TV Israel mengatakan bahwa Otoritas Palestina akan bubar seiring Israel melanjutkan aneksasi. Menurutnya pembubaran Otoritas Palestina (PA) bukanlah suatu pilihan, karena Otoritas Palestina mewakili sebuah pencapaian nasional dan inti dari negara Palestina masa depan.
“Opsi ini tidak dapat diterima dan kami tidak memikirkannya sama sekali. Yang dibutuhkan adalah bekerja untuk memperkuatnya berhadap-hadapan dengan Amerika Serikat dan Israel,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris komite eksekutif PLO, Saeb Erekat percaya bahwa aneksasi akan berarti akhir dari solusi dua Negara.
“Jika Netanyahu bersikeras dalam rencananya untuk mencaplok Tepi Barat, artinya Otoritas Palestina bubar. Tak seorang pun akan peduli apakah PLO memutuskan untuk membubarkan PA, bahkan Israel yang berusaha menghancurkannya. Aneksasi akan mengakhiri setiap peluang solusi dua negara. ”
Saat ini para pemimpin Palestina berusaha menyampaikan pesan peringatan tentang bahaya aneksasi dan dampaknya. Tidak ada yang berbicara secara terbuka tentang opsi pembubaran Otoritas Palestina sebagai bagian palaing penting dalam perjanjian Oslo. .
Ali al-Jarbawi, seorang profesor ilmu politik dan mantan menteri Palestina, mengatakan bahwa membubarkan PA tidaklah sederhana. Lebih dari seperempat abad manfaat dan kepentingannya telah terjalin, yang membuat pembubarannya sama sulitnya dengan menjaganya tetap dalam kondisi saat ini. Sedangkan analis politik Khaldoun al-Barghouti mengatakan bahwa meskipun banyak dikritik otoritas palsetina adalah menjadi musuh bagi Israel.
“PA berjuang secara politik dan finansial. Tidak ada alasan untuk pembubarannya, keruntuhannya harus dicegah,” katanya
Otoritas Palestina adalah sebuah organisasi pemerintahan yang memerintah sebagian dari Tepi Barat dan seluruh Jalur Gaza yang dibentuk pada 1994 setelah penandatangan Persetujuan Oslo antara PLO dengan Israel. Keberadaan Otoritas Palestina memang sering dikritik oleh faksi-faksi yang ada di dalam perjuangan rakyat Palestina.