Gus Yusuf: Orang Punya Valentine, Kita Punya Hari Asyura Sebagai Hari Kasih Sayang

Gus Yusuf: Orang Punya Valentine, Kita Punya Hari Asyura Sebagai Hari Kasih Sayang

“10 Muharram itu dikenal sebagai hari kasih sayang. Kalau saudara-saudara kita punya hari Valentine, kita punya hari Asyura.” Ungkap Gus Yusuf Chudlori.

Gus Yusuf: Orang Punya Valentine, Kita Punya Hari Asyura Sebagai Hari Kasih Sayang

Hari Asyura merupakan hari yang penuh keutamaan sehingga kita dianjurkan untuk melakukan amalan-amalan tertentu di momentum hari Asyura ini. Salah satunya adalah dengan menunjukkan kasih sayang kepada anak-anak yatim.

Dalam sebuah video di channelnya, KH. Yusuf Chudlori, atau yang akrab disapa Gus Yusuf melontarkan komentar yang menarik. Kiai muda pengasuh Pesantren Tegalrejo Magelang ini mengatakan bahwa kalau orang lain punya hari Valentine sebagai simbol hari kasih sayang, kita sebagai umat Muslim memiliki momentum hari Asyura sebagai hari untuk menunjukkan kasih sayang.

“10 Muharram itu dikenal sebagai hari kasih sayang. Kalau saudara-saudara kita punya hari Valentine, kita punya hari Asyura”, ungkap beliau.

Yang membedakan hari Valentine dengan hari Asyura adalah bahwa kasih sayang yang dilakukan pada hari Asyura ditunjukkan dengan cara bersedekah, memberikan santunan yang tulus kepada anak-anak yatim.

“Kalau valentine itu sayangnya khusus, antara lelaki dan perempuan, kalau Asyura kasih sayang kita kepada anak yatim.” Ungkapnya.

Hal ini beliau sandarkan pada sabda Rasulullah SAW, barang siapa yang mengusap kepala anak yatim pada tanggal 10 Muharram, maka Allah akan menaikkan derajatnya satu helai rambut anak yatim dengan satu derajat kemuliaan.

Kata “mengusap rambut” ini, menurut Gus Yusuf, bisa bermakna hakikat dan kinayah. Kalau dimaknai secara hakikat, maka kita berarti mengusap rambut anak yatim sebenarnya. Sementara secara kinayah (makna di balik teksnya) menurut Gus Yusuf ini lebih pas.

Mengusap kepala anak yatim di sini bermakna menunjukkan kasih sayang, menunjukkan perlindungan dan penghargaan kepada anak yatim. Maka yang lebih penting, bukan bertemu dengan anak yatimnya, tapi santunan yang kita berikan. Sebagaimana Rasulullah Muhammad SAW bersabda:

أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِى الْجَنَّةِ هكَذَ، وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسطَى وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا شَيْئاً

“Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau Rasulullah SAW mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau, serta agak merenggangkan keduanya.

Gus Yusuf juga mengingatkan, jangan sekali-kali kita takabur dengan menunjukkan/memamerkan bahwa kita menolong anak yatim. Karena pada kenyataannya, justru kita yang meminta tolong kepada anak yatim supaya mereka berkenan mendoakan kita agar kita bisa bersanding dengan Rasulullah SAW di akhirat nanti.

Maka, jika anda ingin digandeng oleh Rasulullah, manfaatkan lah kesempatan bersedekah di hari Asyura ini!