DWP Ditjen Bimas Islam: Muharram Jadi Momentum Bahagiakan Hati Anak Yatim

DWP Ditjen Bimas Islam: Muharram Jadi Momentum Bahagiakan Hati Anak Yatim

DWP Ditjen Bimas Islam: Muharram Jadi Momentum Bahagiakan Hati Anak Yatim

Muharram mempunyai keutamaan dan makna penting bagi umat Islam. Dalam konteks ini, mari jadikan 10 Muharram sebagai momentum agar kita lebih peduli untuk membahagiakan hati anak-anak yatim.

Demikian disampaikan Lia Kamaruddin Amin, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, pada acara santunan yang bertajuk ‘Senyum Yatim, Senyum Indonesia’, di Auditorium H.M. Rasjidi, Kemenag, Jalan M.H. Thamrin, pada Kamis (27/07/2023).

DWP Ditjen Bimas Islam yang bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memberikan hadiah kepada 250 anak yatim berupa uang dan seperangkat alat sekolah. Acara ini dimeriahkan penampilan Seni Budaya Islam dari grup musik Ki Ageng Ganjur yang dikomandoi budayawan Ngatawi Al-Zastrouw.

Menurut Lia, peristiwa Nabi Muhammad hijrah dari Makkah ke Madinah mengandung makna yang sangat dalam. Nabi melakukan perubahan tranformasi secara massif dimulai pada bulan Muharram.

“Untuk itulah, umat Islam di seluruh dunia menyambut bulan ini dengan penuh suka cita dengan melakukan berbagai amalan yang dianjurkan,” tuturnya di salah satu acara rangkaian kegiatan Gebyar Muharram 1445 Hijriah ini.

Di Indonesia, lanjut dia, tanggal 10 Muharram identik dengan Hari Raya Anak Yatim (‘Idul Yatama), sehingga sering dilakukan tradisi memberikan hadiah yang dilakukan oleh para ulama maupun masyarakat umum.

“10 Muharram juga sebagai momentum yang tepat untuk mengingatkan orang-orang agar terbuka mata hatinya dan lebih peduli dalam memperhatikan nasib anak-anak yatim,” ucapnya.

Pihaknya mengaku merasa berkewajiban dan berkepentingan agar tradisi baik ini terus dilestarikan. “Kami berharap terus bisa bekerjasama dan berkolaborasi guna memberi sumbangsih dan membuat senyum anak-anakku merekah,” harapnya.

Sementara itu, Lia Yulia, Bendahara DWP Ditjen Bimas Islam, mengajak semua pihak untuk peduli terhadap nasib anak-anak yatim. “Mereka adalah generasi muda Indonesia, mereka punya masa depan menjadi pemimpin bangsa,” ujarnya.

Pihaknya juga memberikan motivasi kepada para anak-anak agar selalu senyum ceria dan rajin belajar. “Adik-adik harus semangat, semoga menjadi anak saleh-salehah dan sukses di masa depan,” pinta Lia Yulia. (AN)