One Day One Hadis: Manfaat Baca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan Al-Nas

One Day One Hadis: Manfaat Baca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan Al-Nas

Di antara manfaat istiqamah  baca surat al-Ikhlas, al-Falaq dan al-Nas adalah dilindungi Allah SWT dan terhindar dari perbuatan buruk.

One Day One Hadis: Manfaat Baca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan Al-Nas
Ilustrasi: seorang anak sedang membaca Al-Quran (VoQ Online)

Di antara manfaat istiqamah  baca surat al-Ikhlas, al-Falaq dan al-Nas adalah dilindungi Allah SWT dan terhindar dari perbuatan buruk. Ibnu Katsir dalam Tafsir al-Qur’an al-‘Adzim menjelaskan bahwa surat al-Ikhlas diturunkan ketika ada orang musyrik yang meminta Nabi Muhammad untuk menggambarkan tentang Tuhan. Kemudian Allah SWT menurunkan surat al-Ikhlas sebagai jawaban atas pertanyaan mereka.

Sementara surat al-Falaq dan al-Nas, atau sering disebut al-Muawwidzatain, diturunkan untuk menghilangkan sihir yang dialami Rasulullah. Ketika itu Rasulullah SAW disihir oleh seorang Yahudi yang bernama Labid bin A’sham. Dia menyihir Rasulullah SAW dengan alat sihir yang ditambahkan rambut yang diambil dari sisir Rasulullah, lalu ditenggelamkan di sumur yang bernama Dzarwan milik Bani Zuraiq. Sisir tersebut didapat dari seorang pemuda Yahudi yang menjadi pembantu Rasulullah.  Karena sihir itu Rasulullah SAW mengalami sakit keras.

Sebab itu, Rasulullah menyarankan kepada para sahabat agar istiqamah baca surat al-Ikhlas, al-Falaq, dan al-Nas, supaya mendapat perlindungan Allah SWT. Dalam hadis riwayat al-Nasa’i dijelaskan:

عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ الْجُهَنِيِّ قَالَ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُلْ قُلْتُ وَمَا أَقُولُ قَالَ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ فَقَرَأَهُنَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ لَمْ يَتَعَوَّذْ النَّاسُ بِمِثْلِهِنَّ أَوْ لَا يَتَعَوَّذُ النَّاسُ بِمِثْلِهِنَّ

Artinya:

 “Dari ‘Uqbah bin ‘Amir al-Juhani berkata, ‘Rasulullah SAW berkata kepadaku, ‘Katakanlah!’. Aku bertanya, ‘Apa yang harus aku katakan?’ Beliau menjawab, ‘Qul huwallahu ahad (Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa), Qul a’udzubi rabbil falaq (Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh), dan Qul a’udzubi rabbinnas (Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara dan menguasai manusia).’ Rasulullah SAW kemudian membaca ayat-ayat tersebut, setelah itu beliau bersabda, ‘Manusia tidak akan mendapatkan suatu perlindungan yang semisal dengan ayat-ayat tersebut.’” (HR: Al-Nasa’i)

Kejadian buruk bisa dialami oleh siapapun, oleh karena itu hendaklah kita isti’adzah kepada Allah. Isti’adzah adalah meminta perlindungan kepada Allah agar terhindar dari marabahaya, keburukan, dan hal-hal yang negatif yang kemungkinan akan terjadi pada diri sendiri atau orang lain.

Dari hadis di atas, Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya agar menjadikan tiga surat di atas sebagai bacaan setiap hari, seperti sebelum tidur dan sesudah shalat fardhu, agar terhindar dari kejadian buruk yang mungkin saja akan terjadi menimpa diri sendiri.