Suatu hari Khalifah Umar bin Abul Aziz mengadakan pertemuan dengan berbagai utusan di wilayahnya. Acara tersebut untuk mengetahui tentang berbagai persoalan yang sedang dihadapi oleh rakyatnya. Nampak banyak orang yang datang dalam pertemuan tersebut.
Pada saat giliran memanggil utusan dari Hijaz, betapa terkejutnya Khalifah Umar bin Abul Aziz, kerena yang maju seorang anak kecil. Melihat hal itu Khalifah tampak tidak berkenan dan berkata,” Orang yang seumuran denganmu silakan meninggalkan tempat ini.”
Perkataan khalifah tersebut kemudian dibalas anak kecil itu dengan berkata,” Semoga Allah meluruskan hatimu, Amirul Mukminin, sesungguhnya ukuran kecil seseorang adalah hati dan lisannya. Jika Allah memberi lisan yang dapat berbicara dan hati yang terjaga, maka dia berhak untuk bicara.”
Melihat dan mendengar apa yang dilakukan anak kecil itu, Khalifah Umar nampak sangat tertegun. Ia terdiam. Sesaat kemudian anak itu melanjutkan perkataannya,” Wahai Amirul Mukminin jika masalah ditentukan oleh umur tentu dari umat ini ada orang yang lebih berhak untuk duduk di tahtamu itu.”
Khalifah kemudian berkata,” Kamu benar, Nak. Maka katakanlah apa yang ingin kamu sampaikan.”
“Semoga Allah Ta’ala meluruskan hatimu, Wahai Amirul Mukminin. Kami utusan dari Hijaz datang untuk mengucapkan selamat, bukan utusan untuk mengkritikmu. Kami datang kepadamu untuk menyampaikan berkah yang diberikan Allah kepada kami karenamu keterpilihanmu sebagai khalifah,”kata anak kecil tersebut.
Khalifah Umar takjub dengan disampaikan anak kecil itu dan kemudian berkata,”Berikanlah aku nasihat wahai anak kecil.”
“Semoga Allah meluruskan jalanmu, Amirul Mukminin. Sesungguhnya manusia terperdaya oleh kemurahan Allah kepadanya, panjang angan, dan karena banyak pujian manusia kepadanya. Hingga akhirnya mereka tergelincir dan jatuh ke dalam api neraka. Maka janganlah terperdaya oleh kemurahan Allah, jangan panjang anganmu, dan terlena banyaknya pujian manusia kepadamu sehingga tergelincir bersama orang yang terperdaya itu. Semoga Allah tidak menjadikan engkau termasuk golongan mereka (orang yang terperdaya) tetapi menjadikannya sebagai golongan umat yang soleh,” kata anak kecil tersebut.
Khalifah Umar terdiam dan kemudian berkata,” Berapa umurmu, Nak.”
“Dua belas tahun,” jawabnya.
Setelah itu, Khalifah umar menyelidiki siapa gerangan anak kecil itu. Ternyata anak tersebut adalah anak Husein bin Ali. Maka kemudian Khalifah Umar memuji dan mendoakannya.