Nabi Adam dan istrinya Siti Hawa merupakan manusia pertama yang diturunkan ke bumi ini. Allah menurunkan mereka tidak lain agar menjadi Khalifah, dan beribadah kepada Allah. Saat diturunkan ke bumi, Nabi Adam sudah diberikan gambaran oleh Allah bahwa keturunannya nanti ada yang taat dan juga ahli maksiat. Keturunan yang beruntung adalah mereka yang taat kepada Tuhannya. Sedangkan yang buntung atau rugi yaitu orang-orang yang tak mau mengikuti perintah Tuhannya.
Imam Ar-Razi dalam Tafsirnya mengutip pendapat Imam Hasan yang menjelaskan bahwa Nabi Adam saat diturunkan ke bumi ini diberikan empat hal.
Pertama, kewajiban yang berkaitan dengan Allah yaitu untuk selalu menyembahnya dengan mengesakan-Nya serta tak menyekutukan dengan makhluk-Nya.
Kedua, keistimewaan bagi dirinya dan keturunannya yaitu bila mereka beramal kebaikan, maka kelak Allah akan membalas pahala kebaikannya.
Ketiga, Allah memerintahkan agar hambanya berdoa atau meminta kepada-Nya, maka Ia akan mengkabulkan permintaannya.
Keempat, manusia dianjurkan agar berbuat baik kepada orang lain terutama dengan akhlak yang baik sehingga terjalin hubungan yang baik.
Dari sini menjadi jelas bahwa misi dari Nabi Adam dan keturunannya adalah agar menunaikan kewajiban yang berkaitan dengan Allah (Hablum min Allah) dan juga memberikan hak sesama manusia (Hablum min Annas) dengan baik. Ini bertujuan untuk kebaikannya sendiri. Keduanya harus seimbang dalam penerapannya tak boleh berat sebelah agar baik di sisi Allah dan makhluk-Nya.