Sebagaimana jamak diketahui oleh umat Muslim, bahwa salah satu tugas malaikat adalah sebagai pencabut nyawa manusia. Malaikat pencabut nyawa populer dengan nama malaikat Izrail. Nama Izrail, menurut pakar tafsir Prof. Quraish Shihab, tidak diketahui secara jelas asal muasal namanya karena tidak ditemukan dalam teks al-Quran ataupun sunnah yang shahih. Namun nama tersebut sudah lekat sekali diidentikkan dengan pencabut nyawa manusia.
Ada sebuah informasi tentang malaikat pencabut nyawa yang barangkali belum diketahui, bahwa malaikat pencabut nyawa tidak hanya satu, melainkan berjumlah banyak. Tugas malaikat mencabut nyawa manusia disebutkan dalam ayat al-Quran QS as-Sajadah: 11.
۞ قُلْ يَتَوَفّٰىكُمْ مَّلَكُ الْمَوْتِ الَّذِيْ وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ تُرْجَعُوْنَ ࣖ
Katakanlah, “Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu, kemudian kepada Tuhanmu, kamu akan dikembalikan.”
Informasi tersebut disajikan dalam buku karya Prof. Quraish Shihab malaikat dalam Al-Qur’an: Yang Halus & Yang Terlihat. Dalam buku tersebut disebutkan bahwa malaikat maut tidak hanya berjumlah satu, melainkan banyak. Adapun malaikat Izrail sendiri, disebut sebagai pemimpin dari sekian banyak malaikat pencabut nyawa.
QS al-An’am ayat 61 memberi petunjuk bahwa jumlah malaikat pencabut nyawa berjumlah banyak atau jamak:
وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهٖ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً ۗحَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لَا يُفَرِّطُوْنَ
Dan Dialah Penguasa mutlak atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila kematian datang kepada salah seorang di antara kamu, malaikat-malaikat Kami mencabut nyawanya, dan mereka tidak melalaikan tugasnya.
Redaksi ayat di atas menggunakan kata Rusul, yang berarti para utusan, dalam bentuk jamak. Bentuk jamak (para utusan) malaikat utusan yang berjumlah banyak ini bertugas mencabut nyawa salah seorang manusia, yang dalam ayat tersebut disebutkan dalam bentuk tunggal (salah seorang manusia).
Oleh karenanya, berdasarkan informasi dari ayat tersebut, menjelaskan pertanyaan atau rasa penasaran sebagian manusia: Bagaimana malaikat mencabut nyawa banyak manusia dalam waktu atau detik yang bersamaan? Bahkan sebenarnya pertanyaan semacam ini, menurut Prof. Quraish Shihab, bukan pada tempatnya untuk ditanyakan.
Dalam ayat tersebut juga bisa kita petik informasi bahwa bisa juga kematian seseorang tidak hanya ditangani oleh satu malaikat saja, melainkan bisa jadi kematian seseorang ditangani oleh malaikat pencabut nyawa yang berjumlah banyak.
Wallahu Al’lam bisshawab.