Lima Ciri dan Sifat Malaikat dalam Al-Quran

Lima Ciri dan Sifat Malaikat dalam Al-Quran

Lima Ciri dan Sifat Malaikat dalam Al-Quran

Malaikat adalah makhluk ciptaan Allah, selain manusia, hewan, setan dan lainnya. Keberadaannya pun wajib diimani secara penuh oleh semua Muslim. Seperti halnya setan dan jin, bentuk dan malaikat tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Meski demikian, al-Quran memberikan petunjuk tentang ciri dan sifat malaikat sebagaimana telah dituliskan oleh Prof. Quraish Shihab dalam bukunya, Malaikat dalam Al-Qur’an.

Apa saja ciri dan sifat malaikat yang tertera dalam al-Quran?

1. Mampu berbentuk sebagai manusia

Ciri malaikat yang tampak dan gamblang dijelaskan dalam al-Quran adalah kemampuannya untuk mengambil bentuk manusia. Di dalam al-Qur’an terbilang beberapa kisah Nabi yang pernah dikunjungi oleh malaikat dalam bentuk manusia.

Nabi Ibrahim pernah didatangi malaikat dalam bentuk manusia dan kemudian beliau menghidangkan makanan untuk mereka sebagaimana tertera dalam QS az-Zariyat ayat 27.

Selain Nabi Ibrahim, Nabi Luth juga pernah dihampiri oleh malaikat dalam bentuk manusia. Dikisahkan bahwa Nabi Luth khawatir kedatangan malaikat dalam bentuk pemuda yang rupawan ini akan mendapatkan gangguan dari kaumnya yang punya praktik menyimpang. Kisah ini diabadikan dalam QS Hud: 78-80

وَجَاۤءَهٗ قَوْمُهٗ يُهْرَعُوْنَ اِلَيْهِۗ وَمِنْ قَبْلُ كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ السَّيِّاٰتِۗ قَالَ يٰقَوْمِ هٰٓؤُلَاۤءِ بَنَاتِيْ هُنَّ اَطْهَرُ لَكُمْ فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَلَا تُخْزُوْنِ فِيْ ضَيْفِيْۗ اَلَيْسَ مِنْكُمْ رَجُلٌ رَّشِيْدٌ قَالُوْا لَقَدْ عَلِمْتَ مَا لَنَا فِيْ بَنٰتِكَ مِنْ حَقٍّۚ وَاِنَّكَ لَتَعْلَمُ مَا نُرِيْدُ قَالَ لَوْ اَنَّ لِيْ بِكُمْ قُوَّةً اَوْ اٰوِيْٓ اِلٰى رُكْنٍ شَدِيْدٍ

Dan kaumnya segera datang kepadanya. Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan keji. Lut berkata, “Wahai kaumku! Inilah putri-putri (negeri)ku mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu orang yang pandai?”

Mereka menjawab, “Sesungguhnya engkau pasti tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan (syahwat) terhadap putri-putrimu; dan engkau tentu mengetahui apa yang (sebenarnya) kami kehendaki.”

Dia (Luth) berkata, “Sekiranya aku mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan).”

Ibunda Nabi Isa, Maryam juga pernah didatangi malaikat dalam bentuk manusia, sebagaimana tertera dalam QS Maryam: 17

فَاتَّخَذَتْ مِنْ دُوْنِهِمْ حِجَابًاۗ فَاَرْسَلْنَآ اِلَيْهَا رُوْحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا

Lalu dia memasang tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami (Jibril) kepadanya, maka dia menampakkan diri di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna.

 

2. Tidak Berjenis Kelamin

Fakhruddin al-Razi menyatakan bahwa para ulama menyepakati malaikat tidak memiliki jenis kelamin. Dalam sebuah ayat al-Quran zurat Az-Zukhruf diberitakan bahwa orang musyrik sering menyangka bahwa malaikat itu berjenis kelamin perempuan.

وَجَعَلُوا الْمَلٰۤىِٕكَةَ الَّذِيْنَ هُمْ عِبٰدُ الرَّحْمٰنِ اِنَاثًا ۗ اَشَهِدُوْا خَلْقَهُمْ ۗسَتُكْتَبُ شَهَادَتُهُمْ وَيُسْـَٔلُوْنَ

Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat hamba-hamba (Allah) Yang Maha Pengasih itu sebagai jenis perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan (malaikat-malaikat itu)? Kelak akan dituliskan kesaksian mereka dan akan dimintakan pertanggungjawaban.

Kemudian anggapan tersebut ditolak oleh al-Quran melalui firman Allah dalam surat As-Shaffat 149-156. Melalui ayat tersebut, al-Quran menerangkan bahwa Allah tidak memilih atau mengutamakan jenis kelamin apapun untuk para malaikat. Dengan demikian, jika mereka tidak berjenis kelamin maka mereka tidak memiliki hasrat seksual dan oleh karenanya tidak memiliki anak cucu.

فَاسْتَفْتِهِمْ اَلِرَبِّكَ الْبَنَاتُ وَلَهُمُ الْبَنُوْنَۚ اَمْ خَلَقْنَا الْمَلٰۤىِٕكَةَ اِنَاثًا وَّهُمْ شٰهِدُوْنَ اَلَآ اِنَّهُمْ مِّنْ اِفْكِهِمْ لَيَقُوْلُوْنَۙ وَلَدَ اللّٰهُ ۙوَاِنَّهُمْ لَكٰذِبُوْنَۙ اَصْطَفَى الْبَنَاتِ عَلَى الْبَنِيْنَۗ مَا لَكُمْۗ كَيْفَ تَحْكُمُوْنَ اَفَلَا تَذَكَّرُوْنَۚ اَمْ لَكُمْ سُلْطٰنٌ مُّبِيْنٌۙ

Maka tanyakanlah (Muhammad) kepada mereka (orang-orang kafir Mekah), “Apakah anak-anak perempuan itu untuk Tuhanmu sedangkan untuk mereka anak-anak laki-laki?” Atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan sedangkan mereka menyaksikan(nya)? Ingatlah, sesungguhnya di antara kebohongannya mereka benar-benar mengatakan, ”Allah mempunyai anak.” Dan sungguh, mereka benar-benar pendusta, Apakah Dia (Allah) memilih anak-anak perempuan daripada anak-anak laki-laki? Mengapa kamu ini? Bagaimana (caranya) kamu menetapkan? Maka mengapa kamu tidak memikirkan? Ataukah kamu mempunyai bukti yang jelas?

3. Tidak Makan dan Minum

Sifat malaikat yang tidak makan dan minum diabadikan dalam al-Quran dalam kisah Nabi Ibrahim ketika menyuguhkan mereka makanan dan tidak menjamahnya.

فَقَرَّبَهٗٓ اِلَيْهِمْۚ قَالَ اَلَا تَأْكُلُوْنَ

Lalu dihidangkannya kepada mereka (tetapi mereka tidak mau makan). Ibrahim berkata, “Mengapa tidak kamu makan.”

4. Tidak Jemu Beribadah

Malaikat telah digambarkan sebagai makhluk yang tidak berjenis kelamin. Sehingga malaikat memiliki kecenderungan yang berbeda dibanding manusia dan jin. Kecenderungan malaikat adalah kecenderungan yang bersifat rohani, yang mana aktivitas mereka berpusat pada pengabdian dan ketaatan terhadap Allah SWT. Dalam QS at-Tahrim ayat 66, disebutkan:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

5. Gagah dan Anggun

Ciri fisik malaikat memang tidak diketahui secara pasti. Namun terdapat teks-teks dalam al-Quran yang mensifati mereka dengan sifat-sifat yang indah, anggun dan gagah. Sifat ini kontras dengan setan atau iblis yang diasosiasikan dengan keburukan. Dalam surat Yusuf, disebutkan keelokan dan keindahan Nabi Yusuf dinisbatkan sebagai sifat malaikat.

Dalam beberapa hadis juga meriwayatkan bahwa malaikat Jibril mendatangi Nabi Muhammad dengan sosok sebagai manusia yang gagah, anggun, rapi, dan berpakaian putih bersih.  Penampilan yang anggun nan gagah itu juga disebut dalam pujian-pujian yang ada di dalam al-Qur’an seperti di surat ‘Abasa dan al-Waqi’ah sebagaimana berikut:

كِرَامٍۢ بَرَرَةٍۗ

Yang mulia lagi berbakti.

لَّا يَمَسُّهٗٓ اِلَّا الْمُطَهَّرُوْنَۙ

Tidak ada yang menyentuhnya selain hamba-hamba yang disucikan.

Demikian penjelasan tentang ciri dan sifat malaikat dalam al-Quran. Semoga memberi gambaran dan menambah pemaknaan kita dalam mengimani malaikat sebagai bagian dari rukun iman yang diajarkan oleh Islam. Wallahu a’lam bisshawab.