Raja’ bin Haiwah adalah ulama dari golongan tabiin yang sangat dikenal. Beliau keturunan Palestina yang lahir pada masa Khalifah Utsman bin Affan. Karena ketinggian ilmunya, Raja’ kemudian diangkat menjadi penasehat pada zaman Khalifah Malik bin Marwan hingga Umar bin Abdul Azis.
Dikisahkan pada masa pemerintahan Sulaiman bin Abdul Malik ada sebuah kerumunan massa. Tiba-tiba Raja’ melihat seseorang dari kerumunan masa dan berjalan mendekatinya. Wajahnya tampan dan berwibawa menerobos banyak orang.
Setelah sampai di sampingnya, pemuda itu berkata, “Wahai Raja’ engkau telah diuji melalui orang ini (sambil menunjuk Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik). Kedatanganmu dengannya bisa mendapatkan kebaikan yang banyak, namun juga sebaliknya dapat menimbulkan keburukan yang banyak pula. Maka jadikanlah kedekatanmu dengannya sebagai sarana untuk mendapatkan kebaikan bagi dirimu dan orang lain. Ketahuilah wahai Raja’ bila seseorang memiliki kedudukan di sisi penguasa kemudian ia mengurus kebutuhan orang-orang lemah yang tak kuasa mengajukannya kepada penguasa, maka dia akan menjumpai Allah di hari kiamat nanti dengan kedua langkah kaki yang mantab untuk dihisab.”
Kemudian pemuda misterius tadi berkata lagi, “Ketahuilah wahai Raja’, siapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya sesama muslim, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya. Ketahuilah wahai Raja’, bahwa amal yang palin dicintai Allah adalah menyenangkan hati seorang muslim.”
Raja’pun memperhatikan kata-kata pemuda misterius tadi. Ketika sedang asyik mendengar dan menunggu nasehat berikutnya tiba-tiba Khalifah memanggil. Raja’ pun bergegas menuju tempat Khalifah. Namun ketika dirinya mencari kembali pemuda tampan itu, ternyata sudah tidak ada. (AN)
Wallahu a’lam.
Disarikan dari buku Jejak Para Tabi’in (Shuwaru min Hayati Tabi’in)