Kisah Salman Al-Farisi Masuk Islam Setelah Melihat Tanda Kenabian di Punggung Rasulullah

Kisah Salman Al-Farisi Masuk Islam Setelah Melihat Tanda Kenabian di Punggung Rasulullah

Kisah Salman Al-Farisi Masuk Islam Setelah Melihat Tanda Kenabian di Punggung Rasulullah

Di antara bukti kenabian Nabi Muhammad adalah di punggungnya terdapat tanda kenabian. Bentuk tanda kenabian itu, dalam sebuah riwayat, seperti kumpalan daging atau kelenjer, sebesar telor burung dara. Beberapa sahabat masuk Islam setelah melihat tanda kenabian di punggung Nabi Muhammad, sebab dalam kitab-kitab terdahulu disebutkan kalau di punggung Nabi Muhammad ada tanda kenabian.

Salman Al-Farisi termasuk sahabat yang masuk Islam setelah melihat tanda kenabian di punggung Nabi Muhammad. Salman sengaja datang ke Madinah menemui Nabi Muhammad untuk membuktikan kerasulan Nabi Muhammad. Salman membawa makanan berupa kurma dan menaruhnya di hadapan Rasulullah.

Rasulullah berkata, “Apa ini Salman”

“Ini sedekah untukmu dan untuk sahabatmu” Jawab Salman

“Bawalah makanan ini kembali, karena kami tidak makan hasil sedekah” Balas Rasulullah.

Dalam riwayat yang lain, Rasulullah tidak mau memakan makanan tersebut, tapi beliau mempersilahkan sahabat yang lain untuk memakannya, sebab tanda seorang Rasul adalah tidak mau menerima dan memakan hasil sedekah.

Esok harinya, Salman datang menemui Rasulullah dengan membawa makanan yang sama. Dia meletakkan makanan itu di hadapan Rasulullah.

Rasul bertanya lagi, “Apa ini Salman?”

“Ini hadiah untukmu wahai Rasulullah?”

Rasulullah berkata kepada para sahabat, “Hidangkanlah makanan ini”

Kemudian Salman melihat tanda kenabian di punggung Nabi Muhammad dan akhirnya dia beriman kepada Nabi Muhammad. Sementara dia adalah seorang budak dari orang Yahudi, dan Rasulullah akhirnya membantu membebaskan Salman dari perbudakan dengan cara membantu menanam pohon.

Majikannya mau memerdekakan Salman dengan syarat dia menyerahkan sejumlah uang dan menanamkan sekian ratus pohon. Rasulullah membantu Salman untuk menanam pohon. Begitupun para sahabatnya, juga memberi benih pohon dan membantu menanamnya.

Dikisahkan, seluruh pohon yang ditanam Rasulullah tumbuh dengan baik, kecuali satu.

Rasulullah berkata, “Ada apa dengan pohon kurma ini?”

“Ini saya yang menanam Rasulullah” Jawab Umar

Rasulullah kemudian mencabut pohon itu, dan menanamnya kembali, setelah itu pohon kurmanya tumbuh dengan baik.