Kisah Sahabat Rasulullah yang Kelaparan di Perjalanan

Kisah Sahabat Rasulullah yang Kelaparan di Perjalanan

Kisah Sahabat Rasulullah yang Kelaparan di Perjalanan

Dikisahkan dari Jabir bahwa Rasulullah SAW mengutus dirinya untuk suatu misi, yaitu menemui kafilah suku Quraisy, pemimpin misi itu bernama Abu Ubaidah. Untuk melaksanakan misi tersebut, mereka pun mempersiapkan bekal berupa satu kantong buah kurma.

Mereka tidak memiliki bekal selain kurma tersebut. Oleh karenanya, sebagai pemimpin misi, Abu Ubaidah pun membagi dan memberi kurma kepada anggota rombongan satu demi satu.

Jabir berkata, “Apa yang kita perbuat dengan buah kurma ini?”

Kemudian semua menjawab, “Isaplah kurma itu seperti anak kecil yang sedang menyusu.”

Mereka pun mengikuti saran itu lalu meminum air. Ternyata hal itu memberikan mereka cukup tenaga hingga malam. Mereka kemudian bergerak menuju tepi laut. Di sana mereka menemukan sebuah benda yang tampak seperti bukit pasir yang besar. Setelah dihampiri ternyata benda itu adalah seekor ikan paus.

Abu Ubaidah berkata, “Itu adalah bangkai.”

Jabir menjawab, “Bukan. Apalagi kita adalah utusan Rasulullah Saw. untuk sebuah urusan di jalan Allah sehingga kita sedang dalam keadaan darurat. Oleh karenanya, makanlah daging binatang ini.”

Jabir melanjutkan ceritanya bahwa selama satu bulan mereka yang berjumlah 300 orang makan dengan daging ikan paus itu hingga tubuh mereka menjadi gemuk. Tidak hanya itu saja, mereka pun mengambil minyak dari cekungan bola mata ikan raksasa itu. Minyak yang diperoleh mereka cukup banyak hingga minyak itu dingin dan membeku seperti potongan keju.

Kemudian Abu Ubaidah mengajak 13 orang di antara mereka untuk menahan tubuh ikan itu dengan cara menduduki bagian cekungan matanya. Lalu mereka mengambil tulang rusuknya dan menegakkannya, kemudian mengikatkannya pada unta yang paling besar.

Salah satu di antara mereka yang bertubuh tinggi besar menaiki unta itu, kemudian ia memotong-motong daging bangkai ikan itu dengan irisan memanjang. Mereka pun membawa pulang daging-daging tersebut.

Setelah sampai di Kota Madinah, Rasulullah Saw. menyambut mereka. Lalu mereka pun menceritakan apa yang sudah terjadi.

Rasulullah Saw. berkata kepada mereka, “Ikan besar itu rezeki dari Allah untuk kalian. Apakah kalian membawa sebagian dari dagingnya untuk kita makan bersama-sama?” Lalu mereka membawa daging-daging itu kepada Rasulullah Saw. dan menikmatinya bersama-sama.

Disebutkan bahwa semua bangkai hukumnya haram untuk dimakan, kecuali bangkai hewan air (ikan) dan belalang.

 

Disarikan dari buku “Masalah Ada Bukan Akhir Dunia” karya Muhammad Abdul Athi Buhairi