Rabiah Adawiyah adalah salah satu perempuan yang masyhur karena kezuhudannya. Banyak cerita tentang kesederhanaan Rabiah yang hingga sekarang dapat menjadi bahan renungan. Kisah-kisah Rabiah bisa menjadi teladan bagi kita semua. Salah satunya adalah kisah orang-orang soleh yang bersilaturahim dengan wali perempuan ini.
Berikut kisah yang dinukil dari buku Figur Wanita Sufi, karya Abdul Munim Qandil yang menceritakan suatu hari Rabiah ditemui sejumlah orang saleh. Mereka nampak terharu ketika melihat pakaian yang dikenakan Rabiah sangat lusuh. Melihat hal itu, salah satu di antara mereka kemudian berkata,” Wahai Rabiah banyak orang yang bersedia untuk memberikan uluran tangan kepadamu jika engkau bersedia menerimanya.”
“ Aku malu meminta harta dunia kepada seseorang. Bagiku urusan dunia ini bukan wewenang mereka. Hakikatnya manusia fakir dalam pandangan Allah sang pencipta Manusia,” jawab Rabiah.
Mendengar hal itu, sekumpulan orang saleh tersebut nampak terpukau. Mereka kemudian berbisik satu dengan lainnya. “Perempuan ini sangat halus sekali tutur katanya,” ucap salah seorang di antaranya.
Sesaat kemudian salah satu di antaranya mencoba mengalihkan pembicaraaan, “Sungguh kami yakin bahwa Allah senantiasa menganugerahkan kehormatan kepada kekasih-Nya. Tetapi hal itu belum pernah dicapai oleh seorang wanita. Apakah yang melatar belakangi hingga dirimu sampai pada tingkat yang paling tinggi?”
Pertanyaan itu sontak membuat Rabiah agak kaget. Dengan tegak kemudian Rabiah menjawab, “Apa yang kamu katakan adalah benar. Tetapi bukanlah semua bentuk kemaksiatan seperti takabur, sombong bujuk rayu hingga mengaku sebagai Tuhan datangnya dari kaum wanita. Dan tidak selamanya kaum wanita berbuat fasik terhadap sesama.”
Ucapan yang keluar dari mulut Rabiah menjadikan mereka menjadi sangat yakin akan kedalaman ilmunya. Tak pelak orang-orang saleh itu mengakui kehebatan dan kesalehan Rabiah.