Banyak manusia yang tak puas dengan nasib hidupnya kemudian mengeluh, “Tuhan tidak adil !”.
Namun kita sadari bahwa memang sangat sulit memahami keadilan Allah di muka bumi ini. Bayangkan saja, manusia adalah makhluk yang terbatas.
Ia pasti melihat sesuatu dari sebagian sisi saja, mustahil manusia bisa melihat apa yang terjadi dari semua sisinya. Sementara Allah memiliki ilmu yang tak terbatas. Dia Melihat sesuatu secara utuh dan menjalankan Keadilan-Nya sesuai dengan Ilmu-Nya. Lalu bagaimana manusia akan bisa memahami keadilan Allah?
Kisah di bawah ini akan membantu kita untuk memahami bagaimana sebenarnya keadilan Allah pada hamba-Nya.
Suatu hari, Nabi Musa as berdialog dengan Allah swt. Dia berkata, “Ya Allah, Tunjukkanlah Keadilan-Mu kepadaku.”
Kemudian Allah Menyuruhnya untuk pergi ke tepian sungai. Nabi Musa pun mengikuti perintah-Nya dan duduk berteduh di tepian sungai demi menanti apa yang akan terjadi.
Kemudian datanglah orang pertama ke sungai itu. Ia melepaskan pakaiannya dan mandi disana. Setelah selesai ia pun keluar dan memakai pakaiannya lagi. Tapi sayangnya, ia melupakan dompetnya yang terisi penuh dengan uang dan ia pun pergi begitu saja.
Lalu ada orang kedua yang lewat dan menemukan dompet itu. Ia segera mengambilnya lalu pergi. Dan datanglah orang ketiga. Ia melepas pakaiannya dan berenang di sungai itu.
Tak berapa lama, orang pertama sadar bahwa ia telah meninggalkan dompetnya di sungai. Ia segera kembali untuk mengambilnya. Namun ternyata dompetnya telah hilang. Ia pun mengarahkan pandangannya pada orang yang sedang berenang saat itu. Ia tak ragu lagi bahwa orang yang sedang berenang inilah yang mengambil dompetnya. Ia pun bertanya, “Tahukah engkau dimana dompetku?”
“Sungguh aku tidak mengetahuinya.” Jawab orang yang berenang itu.
“Tapi tak kutemukan orang lain disini. Aku baru saja pergi dan langsung kembali.” Tuduh orang yang pertama.
Akhirnya terjadilah perdebatan yang sengit hingga orang yang kehilangan dompet ini membunuh orang ketiga yang sedang berenang tersebut.
Kemudian Allah Berfirman kepada Nabi Musa as, “Inilah Keadilan-Ku ! Sebenarnya seorang yang kehilangan dompet itu telah mencuri uang dari ayah orang yang kedua sesuai dengan jumlah uang yang ada di dompetnya. Dan orang ketiga yang terbunuh itu pernah membunuh ayah dari orang yang membunuhnya. Dan semuanya tidak tahu ada apa dibalik semua ini. Dan dengan Keadilan-Ku semua hak dari mereka telah kembali.”
Sungguh kisah yang amat membuka mata kita untuk sadar betapa Allah begitu adil terhadap hamba-Nya. Yakinlah bahwa Allah adalah Dzat yang paling Adil dan tak pernah mendzolimi hamba-Nya sedikit pun. Namun kita yang serba terbatas ini tak pernah mampu menjangkau keadilan-Nya.
وَمَا ظَلَمَهُمُ اللّهُ وَلَـكِنْ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
“Allah tidak menzalimi mereka, tetapi mereka yang menzalimi diri sendiri.” (QS.Ali Imran:117)