Khutbah Jumat: Menjaga Lingkungan Bagian dari Tujuan Syariat

Khutbah Jumat: Menjaga Lingkungan Bagian dari Tujuan Syariat

KH. Ali Yafie termasuk ulama yang menyadari pentingnya mengenalkan kepada muslim bahwa menjaga lingkungan itu bagian dari tujuan syariat. Apalagi pada masa sekarang, ada banyak bagian bumi yang sudah dirusak tangan jahil manusia: pohonnya ditebang sembarang, udara dicermari, air dikotori, dan seterusnya.

Khutbah Jumat: Menjaga Lingkungan Bagian dari Tujuan Syariat
Menjaga Lingkungan bagian dari Syariat Islam.

KH. Ali Yafie termasuk ulama yang menyadari pentingnya mengenalkan kepada muslim bahwa menjaga lingkungan itu bagian dari tujuan syariat. Apalagi pada masa sekarang, ada banyak bagian bumi yang sudah dirusak tangan jahil manusia: pohonnya ditebang sembarang, udara dicermari, air dikotori, dan seterusnya. Kalau menjaga jiwa dijadikan ulama terdahulu bagian dari tujuan syariat, maka menjaga lingkungan pun harus dimasukkan, karena dengan menjaga lingkungan, otomatis jiwa manusia juga terselematkan. Simak Khutbah berikut ini:

Khutbah Jumat 1: Menjaga Lingkungan Bagian dari Tujuan Syariat

 الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَه لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

Hadirin sidang Jumat yang mulia

Puji dan syukur kepada Allah dan shalawat dan salam kepada baginda Rasulullah. Sebagai khatib kami senantiasa meningkatkan iman dan takwa pada Allah.

Hadirin Sidang Jamaah Jumat yang Dirahmati Allah

Syariat Islam memiliki manfaat dan tujuan. Pastinya, tujuan syariat itu untuk kebaikan dan kemaslahatan manusia. Para ulama mengistilahkan ini dengan maqashidul syariah. Kalau kita belajar hukum Islam, sering disebut tujuan syariat itu ada lima: menjaga agama (hifdzud din), menjaga keturunan (hifdzun nasal), menjaga jiwa (hifdzun nafs), menjaga akal (hifdzul aql), menjaga harta (hifzul mal). Belakangan, ulama kontemporer, memasukkan hifdzul bi’ah (menjaga lingkungan) juga bagian dari maqashidul syariah.

KH. Ali Yafie termasuk ulama yang menyadari pentingnya mengenalkan kepada muslim bahwa menjaga lingkungan itu bagian dari tujuan syariat. Apalagi pada masa sekarang, ada banyak bagian bumi yang sudah dirusak tangan jahil manusia: pohonnya ditebang sembarang, udara dicermari, air dikotori, dan seterusnya. Kalau menjaga jiwa dijadikan ulama terdahulu bagian dari tujuan syariat, maka menjaga lingkungan pun harus dimasukkan, karena dengan menjaga lingkungan, otomatis jiwa manusia juga terselematkan.

Kepedulian Islam terhadap lingkungan tercermin dalam beberapa banyak ibadah yang dilakukan umat Islam. Hanya saja, pelaksanaan ibadah itu terkadang maknanya tidak didalami dan direnungi. Yang dilakukan hanya aspek rutininas dan formalitas, sementara substansinya tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-sehari.

KH. Ali Yafie mengingatkan agar kita tidak hanya sebatas mengerjakan ibadah, tanpa merenungi makna, dan mengambil hikmahnya dalam kehidupan sehari-hari. Beliau menjelaskan ada tiga tahapan yang harus dilalui setiap muslim. Pertama, ta’abbud, artinya kita melakukan shalat, puasa, atau haji hanyalah untuk menyatakan kepatuhan kita terhadap petunjuk Allah. Kedua, ta’aqqul, kita merasionalisasikan ibadah yang lakukan. Kira-kira untuk apa Allah SWT menyuruh kita mengerjakan ibadah. Misalnya kenapa kita suruh bersuci (thaharah)? Supaya bersih. Kita berpakaian untuk apa? Agar menjadi manusia terhormat. Kemudian yang terakhir adalah takhalluq, ibadah harus dijadikan sebagai perilaku. Ibadah harus dijadikan sebagai akhlak.

Dalam bab thaharah (bersuci) misalnya, jangan hanya dipahami sebatas kewajiban yang harus dilakukan untuk ibadah, tetapi juga harus didalami maknanya. Sebagian orang memahami bersuci sebatas ta’abbud. Syarat untuk mengerjakan shalat. Belum sampai pada tahap takhalluq, menjadikan bersuci itu sebagai akhlak. Kalau kita menjadikan konsep thaharah itu sebagai bagian dari akhlak, otomotis kepedulian kita terhadap lingkungan akan semakin tinggi. Sebab inti dari bersuci, selain syarat untuk mengerjakan shalat, juga membersihkan diri manusia, dan menjaga lingkungan sekitarnya agar tidak kotor dan rusak. Contoh kecilnya, dalam bab thaharah, ada penjelasan soal adab-adab buang air kecil, salah satunya tidak boleh buang air kecil di tempat istirahat, pondok rindang, air mengalir, dan seterusnya.

Konsep ini mesti kita terapkan untuk kehidupan yang lebih luas, kalau buang air kecil sembarang saja dilarang, karena bisa menganggu kenyaman orang banyak, otomatis setiap aktivitas yang bisa menganggu kenyaman orang lain wajib dihindari.

Jamaah Jumat yang Berbahagia

Manusia di dalam al-Qur’an disebut sebagai khalifah. Ia berhak mengatur apa saja yang ada di bumi sesuai dengan keinginannya. Tentunya keinginan tersebut harus diimbangi dengan etika dan moral yang bisa mencegah manusia untuk berbuat kerusakan terhadap alam. Manusia diberi kebebasan untuk mengelola alam dan memanfaatkan untuk kepentingan pribadinya. Hanya saja Allah mengingatkan agar jangan sampai berbuat kerusakan. Hal ini sebagaimana yang tampak dalam firman Allah SWT dalam surat al-baqarah ayat 60:

كُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ مِن رِّزْقِ ٱللَّهِ وَلَا تَعْثَوْا۟ فِى ٱلْأَرْضِ مُفْسِدِينَ

Makan dan minumlah rezki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan.” (QS: al-Baqarah ayat 60).

 Jangan sampai kita membuat kerusakan di muka bumi ini. Alam harus dirawat dengan baik, karena ini adalah lingkungan bersama, tidak hanya dihuni manusia, tetapi tumbuhan dan binatang. Seluruhnya, sebagai makhluk Tuhan, punya hak untuk hidup di buka bumi ini. Allah SWT sudah mengingatkan di dalam al-Qur’an bahwa kerusakan yang terjadi di bumi ini semuanya akibat ulah manusia:

ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Artinya:

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS: Al-Rum ayat 41)

Tidak diragukan lagi seluruh manusia sangat bergantung pada alam. Kita makan dan minum semuanya hasil dari alam. Selama interaksi kita dengan alam hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan, tidak berlebih-lebihan, itu dibenarkan di dalam agama. Tapi kalau sudah berlebih-lebihan, apalagi sampai merusak lingkungan dan alam, tindakan seperti ini sangat dilarang di dalam agama.

Sidang Jamaah Jumat yang Dirahmati Allah

Manusia sudah diberi amanah untuk menjaga alam beserta isinya. Amanah itu harus kita jalankan. Apalagi yang memberi amanah itu Allah SWT. Gunakanlah apa yang ada di bumi ini dengan cara yang bijak. Jangan berlebih-lebihan, apalagi sampai rakus. Ingatlah, yang hidup di bumi ini bukan hanya kita, tapi ada ratusan juta manusia lainnya yang juga bergantung hidup dengan bumi. Bahkan, tidak hanya manusia, ada juga tumbuhan dan binatang. Semoga dengan mencintai dan merawatnya kita tidak digolongkan Allah sebagai orang-orang yang gemar berbuat kerusakan di muka bumi.

Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah

Demikian khutbah singkat kali ini. Semoga bermanfaat, khususnya bagi khatib pribadi, dan umumnya bagi jamaah sekalian.

بارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ الله العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Teks Khutbah Jumat Kedua

    ٱلْحَمْدُ لِلَّٰهِ رَبِّ ٱلْعَالَمِينَ َأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

 اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، وَتَابِعْ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ بِالْخَيْرَاتِ رَبَّنَا اغْفِر وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ. رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَ اللهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ وَاشْكُرُوْا عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُاللهِ أَكْبَرُ

(Download pdf)

Baca juga teks khutbah Jumat yang lain di sini.

Download teks khutbah Jumat yang lain di sini.