Disebutkan dalam sebuah kisah, datanglah seorang perempuan kepada Nabi. Dia berkata,” Wahai Rasulullah, saya seorang yang berdosa besar. Obatilah saya wahai utusan Allah.” Maka Nabipun menjawab, “Bertaubatlah kepada Allah!”
Kemudian perempuan tersebut berkata, “Bumi ini telah menyaksikan saya berdosa kepada Nyadan bumi ini yang akan menjadi saksi kelak di hari kiamat.” Nabipun berkata, “Bumi ini tidak akan menjadi saksimu.” Nabipun melafalkan sebuah ayat al Quran,” Hari ketika bumi diganti dengan bumi yang lain……,”
Kemudian perempuan itu berkata lagi, “Langit menyaksikan dosaku, dari atas, kelak akan menjadi saksi pula wahai Rasulullah.” Kemudian Rasulpun menjawab, “Allah akan melipat langit.” Seperti jawaban pertama Rasulullah juga menyitir ayat Al-Quran,” hari ketika langit bagai menggulung lembaran kitab…..”
“Wahai Rasulullah malaikat pencatat yang mulia itu mencatat dosa saya dalam buku mereka,” ujar perempuan itu. “Allah berfirman, sesungguhnya amal baik menghilangkan amal buruk. “ Nabi melanjutkan, “Orang yang bertaubat itu bagai orang yang tak lagi punya dosa.”
“Tapi para malaikat berhenti pada amal burukku dan menyaksikan amal burukku,” lanjut perempuan itu. Rasul pun menjawab, “Allah akan membuat lupa para Hafazhah (malaikat penjaga manusia dan pencatat amalan) di hari kiamat.“ Tetapi kemudian perempuan itu mengutip ayat Al Quran, “Hari ketika lidah mereka, tangan mereka kaki mereka jadi saksi terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.”
Rasulpun menjawab, “Allah berfirman kepada bumi dans egenap anggota tubuhnya,’Tahan dirimu, jangan tunjukkan kepadanya. Keburukannya selama-lamanya.” Perempuan itu pun berseru, “Benar, wahai Rasulullah itulah hak orang yang bertaubat. Tetapi gemetar karena malu di hari kiamat, dan rasa malu itu sendiri adalah dari Allah Ta’ala. Mungkinkah seorang hamba mampu menanggungya? Padahal tuan pernah bersabda, “Sesungguhnya orang yang berdosa pada hari kiamat akan menyebut dosa-dosanya, lalu malu kepada Allah SWT. Keringat mengucur deras karena malu.Air keringat itu akan mengambang hingga menutup lututnya, ada sebagian yang menutup pusarnya, ada pula yang menutup kerongkongannya.”
Lalu Nabipun bersabda, “Wahai orang beriman, kenanglah hari ini. Jangan melupakannya. Bertaubatlah kepada Allah dan mendekatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Allah yang Maha Tinggi adalah Maha pengampun dan Maha Penyanyang.”
Wallahu A’lam.