Ketika Ayah Harus Pilih Menyelamatkan Bayi atau Ibunya karena Covid-19, Kisah Pilu Saat Pandemi

Ketika Ayah Harus Pilih Menyelamatkan Bayi atau Ibunya karena Covid-19, Kisah Pilu Saat Pandemi

Sang Ayah harus memilih, menyelamatkan bayinya atau ibunya. Keduanya terkena covid.

Ketika Ayah Harus Pilih Menyelamatkan Bayi atau Ibunya karena Covid-19, Kisah Pilu Saat Pandemi

Pada masa pandemi ini yang bisa kita lakukan adalah saling melindungi sebanyak mungkin orang. Jika kita bisa melindungi hanya keluarga sendiri, itu juga bagus. Kalau hanya melindungi diri sendiri, itu pun bagus. Melindungi nyawa itu bagian dari maqashidusyariah (tujuan dari syariah).

Pada musim pandemi ini kisah horor atau menyeramkan bukanlah hantu-hantuan. Tetapi, kita punya kesempatan untuk membantu banyak orang tetapi akhirnya lemas terduduk di pojokan karena orang yang kita bantu itu tak bisa ditolong lagi dengan tindakan medis. Ini tentu lepas dari konteks takdir Allah. Ini sedang bicara ikhtiar manusia.

Di antara yang membuat horor itu adalah seorang ayah muda yang diminta memilih.

Sang dokter dengan berat hati keluar dari ruang operasi dan mengabarkan dengan terbata-bata, “Bapak mau memilih sang ibu atau anak?”

Sang ayah muda itu terdiam, hampir pingsan. Istrinya positif COVID-19 pada usia sembilan bulan kandungan anak mereka. Setelah tiga hari dirawat, sang ibu kritis dan dokter segera mengambil tindakan untuk menyelamatkan, tetapi hanya tersedia dua pilihan: ibunya atau anaknya.

Dua hari kemudian, sang ayah mengadzani anaknya dan kemudian menyalatkan ghaib istrinya.

Ada pula kisah dari kawan baik. Kawan ini pernah meminta bantuan untuk dicarikan RS yang bisa merawat pasien COVID-19 dan hamil. Itu masa-masa awal pandemi.

Kami mencoba mencarikan beberapa yang tersedia, sampai akhirnya dia mengabari bahwa sudah mendapatkan ruangan di salah satu RS besar. Kami agak lega. Tetapi, usia kelegaan itu hanya bertahan dua hari. Kami mendapati kabar sang ibu dan anaknya meninggal dunia. Tak tertolong. Mereka syahid. Usia kehamilan sang ibu delapan bulan.

Kemarin pagi sekali, kami mendapat kisah yang sama. Ibu dan bayinya meninggal dunia saat perawatan Covid-19.

Mari, lindungi sebanyak mungkin orang-orang di sekitar kita. Dengan bekerja dari rumah. Jika tidak bisa dan terpaksa bekerja di luar, maka disiplin mengenakan masker ganda (satu medis, satu masker kain). Kalau dapat jadwal vaksin, segera vaksin. Kalau belum vaksin, segera cari informasi dan vaksin segera!