Selama Idul Adha berlangsung, hampir seluruh umat Islam bisa menikmati daging kambing mulai dari orang yang berada hingga para kaum dhuafa. Dengan adanya hari raya kurban, daging kambing yang dianggap mahal dan sulit untuk sering dinikmati pun bisa turut dinikmati oleh semua kalangan. Namun menjelang dan selama perayaan Idul Adha, sering beredar kabar bahwa daging kambing juga memiliki dampak bahaya bagi kesehatan. Lalu benarkah demikian?
Sesungguhnya Rasulullah SAW sendiri sangat suka memakan daging kambing. Terutama pada bagian lengan dari daging seekor kambing. Abu Hurairah r.a. berkata: “Suatu ketika dihidangkan ke hadapan Rasulullah SAW semangkuk bubur dan daging. Maka beliau mengambil bahagian lengan (dari daging tersebut), dan bahagian itulah yang paling disenangi oleh Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam.” (HR. Muslim)
Bahkan daging kambing merupakan daging merah yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Terutama menjadi makanan pokok di Timur Tengah, Afrika Utara, hingga kini telah merambah ke Amerika serta Eropa. Terlebih, Rasulullah SAW juga merupakan seorang penggembala kambing. Lalu mengapa Rasulullah SAW sangat menyukai kambing?
Ternyata, kambing memiliki banyak kebaikan dan ada keberkahan. Rasulullah SAW bersabda, “Peliharalah (manfaatkan) oleh kalian kambing kerana di dalamnya terdapat barakah.” (HR Ahmad) Dalam hadist lain, dari Abu Said berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Hampir saja harta muslim yang terbaik adalah kambing yang digembala di puncak gunung dan tempat jatuhnya hujan. Dengan membawa agamanya dia lari dari beberapa fitnah (kemungkaran atau peperangan sesama muslim).” (HR. Bukhari)
Di dalam Al-Qur’an, Allah pun memerintahkan umat Islam untuk memakan daging dari hewan-hewan ternak seperti halnya kambing. Sebagaimana Allah berfirman, “Dan sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang penting bagi kamu, Kami memberi minum kamu dari air susu yang ada dalam perutnya, dan (juga) pada binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang banyak untuk kamu, dan sebagian darinya kamu makan.” (QS: Al Mukminun: 21)
Dhuba’ah binti Zubair juga bercerita bahwa ia pernah menyembelih seekor kambing. Ketika utusan Rasulullah SAW menemuinya, yang tersisa dari daging kambing itu hanya lehernya. Ia pun malu jika harus menghadiahkan kepada beliau. Utusan Rasulullah SAW kemudian menceritakan itu kepada Beliau dan Beliau pun bersabda “Kembalilah kepadanya dan katakan, “Antarkan saja leher tersebut, karena itu adalah penunjuk kambing. Lebih dekat kepada kebaikan dan paling jauh dari penyakit.” (HR. Bukhori, Muslim dan Ahmad).
Sebenarnya daging kambing sebenarnya memang dapat meningkatkan kadar kolesterol darah, namun juga bisa mengurangi risiko aterosklerosis dan penyakit jantung koroner. Daging kambing juga mengandung selenium dan kolin yang dapat menangkal kanker. Bahkan daging kambing mampu mencegah anemia, meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah dan kandungan Vitamin B12 dalam daging kambing bisa membuat kulit sehat.
Meski banyak manfaat, jeroan dari kambing juga bisa meningkatkan kadar asam urat. Oleh karena itu, jangan dikonsumsi secara berlebihan. Oleh sebab itu, para penderita hipertensi, kadar Kolesterol tinggi (dislipidemia), kadar asam urat tinggi (hiperuresemia), penderita kencing manis dan kegemukan hendaknya lebih ekstra hati-hati dalam mengonsumsi daging kambing selama masa hari raya Idul Adha.
Dengan demikian, memakan daging kambing di hari raya Idul Adha sangat dianjurkan karena memiliki banyak keberkahan. Namun hendaknya juga jangan berlebihan agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan. Meskipun demikian, terlalu takut memakan daging kambing juga tidak dianjurkan dan dinilai sangat berlebih-lebihan.