Proker “Revolusi Akhlak” yang konon akan dikampanyekan Habib Rizieq Syihab (HRS) tampaknya masih jauh dari panggang. Ini kalau akhlak dimengerti sebagai sebuah sikap yang adiluhung, yang kalem, dan yang tidak gegabah.
Seperti diketahui, dalam sebuah potongan ceramah yang ramai di media sosial beberapa waktu lalu, HRS menyerukan ancaman kepada siapa saja yang berani menghina Nabi, Islam, dan ulama.
“Kepada pemerintah, khususnya kepolisian, kita kasih tau kalau gak mau terjadi peristiwa seperti di Perancis, penghina Nabi dipenggal, sudara, nah tolong kalau ada laporan penista-penista agama, proses dong!! Betul?” kata Rizieq.
“Yang menghina Nabi, menghina Islam, menghina ulama, proses!! Betul?! Kalau tidak diproses, jangan salahkan umat Islam kalau besok kepalanya ditemukan di jalanan, sudara. Takbirr!!” lanjut dia.
Sebelumnya, apa yang dikatakan oleh Rizieq itu senada dengan apa yang pernah didengungkan oleh menantunya, Habib Hanif al-Attas. Dalam aksi unjuk rasa di Jakarta (2/11), Habib Hanif mengatakan bahwa pelaku pemenggalan terhadap seorang guru di Perancis adalah seorang pahlawan.
Merespon ceramah HRS tersebut, warganet ramai-ramai menyerukan tagar #TidakAtasNamaSaya.
Putri Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Wahid, misalnya, mengkritik ceramah HRS yang kerap sekali mengatasnamakan umat Islam terkait hasutan aksi kekerasan.
“Kalau ada ceramah mengatakan ‘jangan salahkan umat Islam kalau besok kepalanya dipenggal di jalan’ itu #TidakAtasNamaSaya. Saya Muslim, & menolak diatasnamakan untuk tindak kekejian seperti itu,” tulis Alissa di akun Twitter @AlissaWahid.
Senada dengan itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie, lewat akun Twitter-nya menyatakan ceramah Rizieq adalah contoh ceramah yang berisi kebencian dan permusuhan. Ia pun berharap aparat dapat bertindak tegas terhadap ceramah Rizieq yang demikian.
“Hentikan ceramah seperti ini, apalagi atasnamakan dakwah yang mesti dengan hikmah dan mau’izhoh hasanah (nasihat yang baik),” ujar Jimly dalam cuitannya lewat akun Twitter @JimlyAs.
Yah, padahal, kalau mau lebih adem lagi membaca tarikh Nabi Muhammad, di sana benderang sekali riwayat yang menyatakan bahwa Beliau SAW sempat melarang malaikat yang telah siap menghujani warga Thaif dengan gunung, saking kelewatannya melukai Nabi. Nah, kalau sama malaikat saja Nabi SAW tidak menyilakan aksi kekerasan, apalagi kepada kita. Horotonoyo…