Jumlah Perempuan Lebih Banyak dari Laki-laki, Benarkah Tanda Kiamat?

Jumlah Perempuan Lebih Banyak dari Laki-laki, Benarkah Tanda Kiamat?

Benarkah jumlah perempuan lebih banyak dari laki-laki merupakan tanda kiamat?

Jumlah Perempuan Lebih Banyak dari Laki-laki, Benarkah Tanda Kiamat?

Salah satu tanda kiamat yang sering diperbincangkan adalah jumlah perempuan lebih banyak dari laki-laki. Hal ini disandarkan pada hadis Nabi Saw tentang ciri-ciri kiamat yang tercantum dalam berbagai kitab hadis induk seperti Shahih al-Bukhari, Sunan Abu Daud, Musnad Ahmad dan lain sebagainya.

Berikut salah satu redaksi riwayat Shahih al-Bukhari, dari Anas bin Malik Ra, ia berkata:

سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ: أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَكْثُرَ الْجَهْلُ، وَيَكْثُرَ الزِّنَا، وَيَكْثُرَ شُرْبُ الْخَمْرِ، وَيَقِلَّ الرِّجَالُ وَيَكْثُرَ النِّسَاءُ، حَتَّى يَكُونَ لِخَمْسِينَ امْرَأَةً الْقَيِّمُ الْوَاحِدُ “

“Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda ‘Sesungguhnya di antara tanda-tanda kiamat adalah diangkatnya ilmu, merajalelanya kebodohan, banyaknya perzinaan, maraknya minum khamr, jumlah laki-laki sedikit sedangkan jumlah perempuan banyak, sampai-sampai 50 perempuan berada di naungan satu laki-laki (HR. Bukhari no 81 Bāb al-ilm)

Hadis shahih ini mengabarkan bahwa di akhir zaman kelak, jumlah perempuan akan berkali lipat banyaknya dari laki-laki. Dalam Fathul Bāri bi Syarhi Shahīh al-Bukhāri disebutkan, fenomena ini terjadi karena beberapa faktor, salah satunya fitnah akhir zaman yang menyebabkan banyak peperangan. Sehingga para laki-laki yang ikut serta dalam pertempuran banyak yang gugur.

Di samping itu, Imam Ibnu Hajar al-Atsqalani juga mengemukakan, banyaknya jumlah perempuan ini merupakan takdir yang Allah kehendaki, lantaran akan ada banyak bayi perempuan yang lahir, sedangkan kelahiran bayi laki-laki cenderung sedikit.

Jika melihat dari berbagai penelitian ilmiah mutakhir, kita dapat menemukan berbagai faktor lain yang mungkin saja turut mempengaruhi jumlah laki-laki di akhir zaman kelak. Misalnya penelitian yang menyatakan bahwa janin laki-laki lebih lemah dibandingkan janin perempuan. Dalam jurnal yang ditulis Wahyu Aprilia, disebutkan bahwa janin laki-laki lebih memiliki kemungkinan untuk mengalami keguguran secara spontan atau dilahirkan dalam keadaan meninggal dibandingkan janin perempuan.

Dari segi panjangnya usia, rata-rata perempuan memiliki Angka Harapan Hidup (AHH) lebih tinggi dari laki-laki. Berlandaskan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2020, AHH perempuan di Indonesia adalah 73,46, sedangkan AHH laki-laki pada 2020 adalah 69,59. Artinya, setiap perempuan yang lahir pada tahun 2020 memiliki harapan hidup selama 73 sampai 74 tahun. Sedangkan laki-laki yang lahir pada 2020 memiliki angka harapan hidup antara 69 sampai 70 tahun.

Kita juga dapat meninjau dari segi kesehatan, dalam Jurnal Kependudukan Indonesia Deny Hidayati menuliskan bahwa di Indonesia, kasus positif dan meninggal akibat Covid-19 didominasi oleh laki-laki. Artinya, laki-laki jauh lebih rentan terhadap Covid-19 daripada perempuan. Kondisi ini menurut beberapa pakar kesehatan disebabkan faktor biologis dan gaya hidup. Secara biologis, tingkat imunitas laki-laki lebih rendah daripada perempuan.

 

50 perempuan berbanding dengan satu laki-laki

Kembali ke pembahasan hadis di atas, kata الْقَيِّمُ dalam hadis ini bermakna من يقوم بأمرهن (seseorang yang memenuhi kebutuhan mereka). Dengan kata lain, di akhir zaman kelak, seorang laki-laki akan bertanggung jawab atas 50 perempuan, baik ibunya, istri-istrinya, anak-anaknya, kerabatnya maupun yang lainnya.

Penyebutan jumlah 50 bisa diartikan dari dua makna, yang pertama makna hakiki, yakni perbandingan jumlah perempuan dan laki-laki 50:1. Kedua, bisa juga bermakna majazi, dengan kata lain, 50 bukanlah patokan atau standar jumlah, melainkan untuk menggambarkan banyaknya perempuan di masa itu. Argumen kedua ini mengacu pada hadis lain dalam Shahih al-Bukhari yang menyebutkan jumlah berbeda, sebagaimana diriwayatkan Abu Musa:

لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ يَطُوفُ الرَّجُلُ فِيهِ بِالصَّدَقَةِ مِنَ الذَّهَبِ، ثُمَّ لَا يَجِدُ أَحَدًا يَأْخُذُهَا مِنْهُ، وَيُرَى الرَّجُلُ الْوَاحِدُ يَتْبَعُهُ أَرْبَعُونَ امْرَأَةً يَلُذْنَ بِهِ مِنْ قِلَّةِ الرِّجَالِ وَكَثْرَةِ النِّسَاءِ

Sungguh akan datang kepada manusia suatu zaman saat seseorang berkeliling membawa sedekah emas, namun ia tak menemukan seorang pun yang mau menerimanya. (Di masa itu juga) seorang laki-laki terlihat diikuti 40 perempuan, mereka berlindung padanya lantaran sedikitnya jumlah laki-laki dan banyaknya perempuan. (HR Bukhari no 1414)

Lalu apakah fenomena ini akan terjadi? Tentu saja hanya Allah Swt yang mengetahui kepastian kejadian dan waktunya. Sebagaimana firman-Nya

اِنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗ عِلْمُ السَّاعَةِۚ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْاَرْحَامِۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًاۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌۢ بِاَيِّ اَرْضٍ تَمُوْتُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ ࣖ

Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang hari Kiamat; dan Dia yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal. (QS. Luqman:34)

Namun demikian, Allah Swt telah mengabarkan tanda-tandanya kepada Nabi Muhammad Saw, di antaranya diangkatnya ilmu (karena wafatnya ulama), banyaknya perzinaan, maraknya minum khamar, melimpahnya harta benda hingga tak ada lagi orang yang mau menerima sedekah, hingga berkurangnya jumlah laki-laki dan meningkatnya jumlah perempuan.

Tanda-tanda ini mungkin saja tidak muncul bersamaan, melainkan mulai terlihat satu persatu. Lalu apakah jumlah perempuan saat ini sudah lebih banyak dari laki-laki? Jika mengacu pada data terbaru kependudukan di Indonesia, berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2020, jumlah penduduk laki-laki di Indonesia sebanyak 136,66 juta orang atau 50,58% dari penduduk Indonesia. Sedangkan jumlah penduduk perempuan sebanyak 133,54 juta, atau 49,42% dari penduduk Indonesia.

Berdasarkan kuantitas ini, artinya terdapat 102 penduduk laki-laki untuk setiap 100 penduduk perempuan. Dengan demikian, saat ini, di Indonesia jumlah laki-laki masih lebih banyak dari jumlah perempuan. Namun, seiring menuanya usia bumi, apakah jumlah perempuan juga akan lebih banyak dari laki-laki?

Semoga adanya khabar dari Rasulullah Saw ini dapat menjadi wasilah bagi kita untuk meningkatkan keimanan kita pada Allah Swt dan Hari Akhir.

Wallahu a’lam bisshawab

 

Artikel ini kerjasama Islamidotco dengan UNDP PBB