Jika Seorang Muslim Percaya dr Lois, Konspirasi Covid-19 dan Sejenisnya yang Justru Memperburuk Pandemi

Jika Seorang Muslim Percaya dr Lois, Konspirasi Covid-19 dan Sejenisnya yang Justru Memperburuk Pandemi

Semakin banyak orang percaya pendapat dr. Lois, semakin banyak orang terpapar COVID-19 dan kondisinya bisa parah. Sebagai muslim, baiknya jangan ikutan

Jika Seorang Muslim Percaya dr Lois, Konspirasi Covid-19 dan Sejenisnya yang Justru Memperburuk Pandemi
dr Lois anti vaksin, tapi itu tidak masalah. yang jadi soal adalah, ia membuat masyarakat gaduh

Sudah banyak ulama, ustadz, orang tua, saudara, teman, sahabat kita yang meninggal karena virus COVID-19. Dua hari kemarin bertubi-tubi kabar kyai dan ulama-ulama yang kita cintai dan sayangi telah wafat. Hampir dua tahun ini kita bergelut dengan hidup-mati. Tiba-tiba ada satu orang bernama dr. Lois yang bilang tidak ada virus COVID-19. Dia memang dokter, tapi dokter umum dan surat tanda registrasinya sudah kadaluarsa. Jangan pernah percaya pendapatnya.

COVID-19 ini sudah menjadi pengetahuan umum. Para pakar kesehatan dan medis menyepakati keberadaan virus ini. Kalau dalam rumusan fiqih, COVID-19 ini sudah mujmak alaih (kesepakatan bersama). Ilmu dan pengetahuan mereka sudah pada level tinggi. Mereka belajar ilmu kesehatan sudah puluhan tahun, menjadi pakar.

Ibaratnya, mereka ini sudah menggeluti teks-teks rumit seperti Jam’ul Jawamik setiap hari. Sementara dr. Lois ini baru selesai belajar Jurumiyah. Pasti akan kesulitan mengunyah teks-teks dan konsep rumit.

Pendapat dan informasi yang keluar dari dirinya ini sangat berbahaya dan menyesatkan. Membuat banyak orang tidak lagi mempercayai COVID-19 dan mendorong mereka ke dalam risiko yang lebih besar: keselamatan diri. Tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan sekarang ini sedang sangat sibuk, bahkan untuk sekadar makan dan istirahat saja mereka kadang lewatkan demi merawat pasien.

Semakin banyak orang percaya pendapat dr. Lois, semakin banyak orang terpapar COVID-19 dan kondisinya bisa parah, semakin mereka membutuhkan perawatan. Pasien akan terus bertambah banyak. Sementara saat ini saja Rumah Sakit sudah banyak yang menolak pasien.

 

Allah berfirman dalam al-Quran,

وَلَا تُلْقُوْا بِاَيْدِيْكُمْ اِلَى التَّهْلُكَةِ.

“…dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan… (Al-Baqarah, 195)

Nabi Muhammad juga bersabda:

لا ضرر ولا ضرار

“Janganlah membahayakan diri sediri dan jangan pula membahayakan orang lain.”

Sudah terlalu banyak peristiwa dan atau orang yang menolak keberadaan COVID-19 ini dan menyepelekannya dan akhirnya nyawanya tak bisa ditolong. Percayalah, masih banyak hal di dunia ini yang bisa dijadikan bahan lelucon atau enteng-entengan, tetapi COVID-19 ini tidak masuk dalam daftar. Ilmu pengetahuan kita belum sepenuhnya memahami virus ini.

Para pakar sementara ini menyarankan kita untuk benar-benar menghindarinya. Sebisa mungkin kita berada di rumah. Kalau terpaksa keluar maka harus dengan melaksanakan protokol kesehatan dengan baik dan disiplin. Bagi yang belum mendapatkan vaksin maka wajib segera mendaftar untuk bisa disuntik vaksin.

Jangan menambah beban para tenaga kesehatan di lapangan. Jangan membuat saudara-saudaramu terpapar virus ini dengan menyebarkan informasi dari dr. Lois ini.

Mari selamatkan sebanyak mungkin orang dengan hanya mengikuti pendapat para pakar kesehatan. Mari kita fungsikan akal sehat demi bisa keluar dari pandemi ini. Mari pertebal empati. Mereka yang wafat bukan sekadar angka. Mereka adalah ayah, ibu, adik, kakak, mertua dari teman-teman kita