Setiap perempuan yang telah menikah pasti sangat mendambakan kehadiran buah hati. Saat mereka dinyatakan positif mengandung, rasa bahagia yang membuncah pasti menyelimuti perasaan mereka. Sebab kehadiran buah hati yang selama ini mereka nantikan bersama pasangan akhirnya muncul juga. Oleh karena itu, para ibu yang sedang mengandung pasti akan berusaha semaksimal mungkin menjaga kesehatan kandungan mereka hingga melahirkan kelak.
Namun terkadang di tengah kehamilan terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Salah satunya, janin yang dikandung bisa saja mengalami keguguran. Perasaan sedih yang mendalam pasti akan dialami oleh para ibu yang mengalami keguguran kandungan sehingga buah hati yang selama ini didambakan tidak jadi lahir ke dunia. Namun di balik kesedihan tersebut, para ibu yang mengalami keguguran hendaknya bersabar dan memahami takdir Allah tersebut.
Rupanya di balik musibah tersebut, Allah telah menyiapkan imbalan pahala yang begitu luar biasa. Jika ibu yang mengalami keguguran dapat bersabar, maka Allah akan memberikan surga atas pahala kesabaran tersebut. Hal tersebut telah disebutkan dalam sebuah hadis, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda dalam hadis berikut ini.
Rasulullah SAW bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangannya, sesungguhnya janin yang keguguran akan membawa ibunya ke dalam surga dengan bersama ari-arinya apabila ibunya mengharap pahala dari Allah (dengan musibah tersebut).” (HR. Ibnu Majah)
Sedangkan dalam riwayat lain disebutkan, “Dikatakan kepada anak yang mati ini, ‘Masuklah ke dalam surga’. Kemudian si anak mengatakan, ‘Tidak, sampai orang tuaku masuk surga’. Kemudian disampaikan kepadanya, ‘Masuklah kalian ke dalam surga bersama orang tua kalian’.” (HR. An Nasa’i)
Selain dimasukkan ke dalam surga, Allah juga akan memberikan imbalan kepada ibu yang keguguran berupa rumah di surga. Terlebih jika janin yang mengalami keguguran sudah berumur 4 bulan lebih. Sebab janin yang berusia 4 bulan lebih telah ditiupkan ruhnya oleh Allah, sehingga status janin tersebut sama seperti anak yang sudah lahir. Sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut ini.
Dari Abu Musa al-Asy’ari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila anak seorang hamba meninggal dunia, maka Allah bertanya kepada malaikat, ‘Apakah kalian mencabut nyawa anak hamba-Ku?‘ Mereka menjawab, ‘Ya’. Allah bertanya lagi, ‘Apakah kalian mencabut nyawa buah hatinya?‘ Mereka menjawab, ‘Ya’. Allah bertanya lagi, ‘Apa yang diucapkan hamba-Ku?‘ Malaikat menjawab, ‘Dia memuji-Mu dan mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi raajiun‘. Kemudian Allah berfirman, ‘Bangunkan untuk hamba-Ku satu rumah di surga. Beri nama rumah itu dengan Baitul Hamdi (rumah pujian)’.” (HR. Tirmidzi)
Tak hanya itu, dalam beberapa dalil juga disebutkan bahwa anak yang meninggal akan memberikan syafa’at kepada kedua orang tuanya. Syafa’at tersebut berupa syafa’at di hari kiamat dan dapat menjadi penghalang kedua orang tua dari api neraka. Syaikh Shalih Al-Munajjid pun berkata, “Sebagian ulama menegaskan bahwa janin yang keguguran akan memberikan syafa’at kepada kedua orang tuanya di hari kiamat.” Selain itu Imam An-Nawawi RA dalam Al-Majmu’berkata, “Kematian dari salah seorang anak adalah penghalang dari api neraka demikian pula janin yang keguguran.”
Dengan demikian, para ibu yang janinnya mengalami keguguran hendaknya tak perlu terlarut dalam kesedihan. Alih-alih bersedih, para ibu yang keguguran tersebut hendaknya bersabar sebab pahala dalam bersabar tersebut akan membuahkan surga. Selain itu, Allah akan memberikan imbalan berupa rumah di surga. Bahkan janin yang keguguran akan memberikan syafaat kepada orang tuanya di hari kiamat dan menjadi penghalang dari api neraka.