Sebuah artefak yang berusia 1500 tahun dikabarkan dicuri dari Bethlehem. Sebuah rekaman video yang diposting oleh PLO menunjukkan pasukan Israel mengambil artefak era Bizantium ini dari Tepi Barat pada tengah malam. Kejadian ini disebut sebagai tindakan keji dan upaya perampasan budaya. Artefak langka,yang berasal dari periode Bizantium.
Dalam sebuah rekaman video yang diposting oleh Departemen Diplomasi dan Kebijakan Publik PLO itu menunjukkan pasukan Israel mengawal sebuah truk besar keluar dari kota Tuqu, di distrik Betlehem Tepi Barat yang diduduki. Wafa, kantor berita resmi Otoritas Palestina, menyebutkan bahwa Israel sering mencuri artefak kuno dari wilayah pendudukannya.
“Israel telah menggunakan arkeologi sebagai alat utama dalam memperkuat klaim teritorialnya yang palsu terhadap Palestina yang bersejarah. Hal ini dilakukan dan untuk memberi mereka legitimasi historis dan keagamaan,” kata Waf seperti dilanisr laman middeleasteye.net
Otoritas Palestina hanya mengendalikan sekitar 18 persen dari Tepi Barat yang diduduki, yang dikenal sebagai “Area A”, sementara “Area B dan C” berada di bawah kendali penuh atau sebagian Israel.
WATCH: Israeli occupation forces stole a historical baptismal font dating back to the 6th century from the city of Bethlehem last night. pic.twitter.com/zCRjk0V79f
— PLO Department of International Relations (@PalestinePDP) July 20, 2020
Sementara itu, anggota komite eksekutif PLO, Hanan Ashrawi mendesak UNESCO untuk melindungi warisan Palestina. “Ciri khas sistem pendudukan dan penindasan kolonial Israel adalah upaya penghinaannya untuk menghapus keberadaan, budaya, dan warisan Palestina, termasuk perampasan ilegal dan pencurian situs warisan dan artefak,” katanya.
Namun dalam laporannya, Jerusalem Post membantah hal tersebut dangan mengatakan bahwa artefak tersebut tidak dicuri tetapi sebenarnya dikembalikan ke situs aslinya. Menurut Jerusalem Post, artefak itu itu awalnya dicuri 20 tahun lalu dari situs Khirbet Tuqu oleh pedagang gelap menggunakan forklift Namun pada tahun 2002, peninggalan itu ditemukan dan ditempatkan di dekat rumah walikota Tuqu, sambil menunggu pembangunan museum lokal.
“Saya menyambut kembalinya artefak tersebut yang merupakan harta budaya dan sejarah dari periode Bizantium,” kata Hananya Hizmi, kepala kantor administrasi sipil Israel yang dikenal sebagai Cogat, yang mengawasi pendudukan Israel di Tepi Barat.
Saat ini Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berencana untuk menganeksasi 95 persen wilayah yang dikenal sebagai Lembah Jordan, atau 22 persen dari wilayah Tepi Barat . sedikitnya 800.000 warga Israel yang tinggal di permukiman ilegal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.