Tak bisa dipungkiri, kita manusia adalah makhluk yang tidak abadi, suatu saat nanti, pasti kita akan menemui “Kematian” dan hal tidak bisa dihindari oleh seluruh makhluk, Allah berfirman :
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati...(Q.S Ali Imran :185)
Setelah manusia mati, manusia tidak langsung berhadapan dengan tuhanya untuk mempertanggungjawabkan perbuatanya selama di dunia, akan tetapi mereka harus melewati alam Kubur.
Dijelaskan dalam kitab Ithaaful Muriid, karangan Imam Abdus Salam al-Laqqoni, setelah jenazah selesai dikuburkan, kemudian para pelayat meninggalkannya, Allah akan mengembalikan kemampuan panca indra, akal, dan ruhnya kedalam jasadnya..
Setelah semua itu dikembalikan oleh Allah, datanglah dua malaikat, yaitu Munkar dan Nakir. Dijelaskan di dalam banyak riwayat, ciri-ciri malaikat tersebut yaitu berwarna hitam, keduanya mempunyai mata yang biru, suara mereka seperti kilat, dan apabila mereka berbicara, keluar dari mulut mereka sesuatu seperti api. Di tangan kedua malaikat tersebut, ada godam besar yang terbuat dari besi yang bisa meluluhlantakan bumi..
Malaikat Munkar dan Nakir bertugas untuk menanyakan pertanyaan kepada jenazah, pertanyaan itu meliputi beberapa persoalan akidah.
Imam Nawawi al-Bantani menjelaskan dalam kitabnya yang berjudul Nurruz Zalam. bahwa pertanyan malaikat Munkar dan Nakir itu terdiri dari delapan pertanyaan berikut: “Siapa Tuhanmu?”, “Apa agamamu?”, “Siapa Nabimu?”, “Apa Kiblatmu?”, “Siapa Saudaramu?”, “Siapa Imammu?”, “Apa pedomanmu?”, dan “Apa amal perbuatanmu?”.
Orang Mumin yang diberikan petunjuk oleh Allah akan menjawab, “Tuhanku adalah Allah, Islam adalah agamaku, Muhammad adalah nabiku dan dia adalah penutup para nabi, Kabah adalah kiblatku, orang-orang mumin adalah saudaraku, Al-Qur’an adalah imamku, Sunnah adalah pedomanku, dan aku membaca Al-Qur’an, mengimaninya, dan mempercayai isi yang ada di dalamnya. Sedangkan, bagi orang yang tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut akan berkata “Ha!, aku tidak tahu!”.
Bagi yang bisa menjawab pertanyaan tersebut, malaikat Munkar dan nakir akan berkata kepadanya “Tidurlah dengan tidur yang nyenyak”. Imam Abu Daud meriwayatakan, ketika Mayit bisa menjawab pertanyaan tersebut, malaikat tersebut berkata, “Inilah rumahmu yang ada di neraka, akan tetapi, Allah SWT menjagamu dan menyayangimu, sehingga mengganti rumah yang ada di neraka dengan rumah yang berada di surga”.
Sedangkan, bagi mereka yang tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut, dia akan dipukul dengan godam dan teriakan orang yang dipukul akan terdengar oleh para makhluk di sekitarnya kecuali jin dan manusia. Imam Ibnu Hajar al-Asqalani, mengutip pendapat Imam Muhallab, bahwa hikmah dari Allah tidak mendengarkan teriakan ahli kubur ketika disiksa, adalah untuk menjaga kerahasiaan keadaan alam akhirat.
Timbul pertanyaan, bagaimana kasusnya ketika beberapa orang meninggal dalam satu waktu dan di lain tempat, bagaimana malaikat Munkar dan Nakir menanyakan hal tersebut bagi mereka? Menurut Imam Al-Halimi, malaikat yang menanyakan hal tersebut itu terdiri dari banyak malaikat, sebagian dari meraka dinamakan Munkar, sisanya dinamakan Nakir, dan dikirim dua malaikat dari kelompok Munkar dan Nakir untuk setiap satu jenazah.
Tidak berhenti di situ, setelah mereka ditanya oleh malaikat Munkar dan Nakir, Allah akan memberikan bagi mereka ganjaran. Bagi mereka yang bisa menjawab, Allah akan memberikan nikmat kubur, di antaranya ialah diluaskan kuburnya, kuburnya akan dipenuhi wangi yang semerbak, dan kuburnya dijadikan seperti taman surga.
Bagi mereka yang tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut, mereka akan diberikan azab kubur, di antaranya ialah kuburnya dipenuhi sembilan puluh sembilan ular besar yang mematuk dan menggigit tubuh jenazah hingga hari kiamat, dan kuburannya akan menyempit sehingga tubuh jenazah remuk.
Setelah kita mengetahui hal di atas, mari kita jadikan sebagai motivasi untuk selalu berdoa kepada Allah untuk kesalamatan dari azab kubur. Semoga kita dari golongan yang terhindar dari siksa kubur, Amin.
Wallahu A’lam.