Sebagaimana disebutkan dalam tulisan sebelumnya, kitab al-Mughni fi al-Asfar karangan Imam al-Iraqi telah ditulis ulang oleh Mahmud Said Mamduh secara sistematis sesuai dengan urutan huruf mujam (semacam kamus). Berdasarkan hal ini, dapat diketahui bahwa jumlah Hadis dalam kitab Ihya Ulumiddin yang telah dikumpulkan dan diteliti oleh al-Iraqi adalah sekitar 4848 Hadis.
Jumlah tersebut tanpa mengikutsertakan Hadis-hadis yang dinukilkan al-Ghazali secara berulang-ulang. Tentu saja ini juga belum menambahkan riwayat atsar dari para sahabat.
Selain itu, al-Sayyid Muḥammad Aqil al-Mahdili menambahkan bahwa masih ada Hadis-hadis yang terdapat dalam Iḥyā -meskipun tidak banyak-, namun tidak dimasukkan oleh Mahmud. Ini wajar, karena ia hanya menulis kitab al-Isaf al-Mulhin dengan hanya merujuk kepada pentakhrijan Imam al-Iraqi.
Apabila boleh membandingkan jumlah Hadis-hadis yang terdapat dalam Ihya dengan kitab-kitab sunan, seperti Sunan Ibn Majjah meriwayatkan sekitar 4341 Hadis. Maka secara spontan kita akan mengatakan bahwa Hadis di dalam Ihya lebih banyak. Namun bukan berarti Ihya lebih utama dari Sunan Ibn Majjah.
Berdasarkan pertimbangan ini, Dr. Muḥammad Aqil al-Mahdili menilai bahwa jumlah Hadis yang sangat banyak tersebut tidaklah sanggup dihimpun dalam satu kitab, kecuali oleh orang yang telah melakukan kajian mendalam terhadap Hadis. Bahkan, ia menambahkan, sebenarnya al-Ghazali melakukan semua itu berdasarkan keilmuannya terhadap ilmu Hadis.
Wallahu A’lam.
Tulisan selanjutnya: Metode Penukilan Hadis dalam Kitab Ihya Ulumiddin