Seorang warganet membagikan pengalamannya saat tertipu travel haji cepat. Ia bercerita sudah membayar nominal yang diinginkan, hanya saja ketika sudah bersiap-siap ternyata ia gagal berangkat. Koper dan baju seragam juga sudah tergantung rapi dan siap dipakai.
“Padahal udah siapp tgl berangkat…Qodoruallah semoga ada hikmahnya dari di batalkan keberangkatan ini…wlpun saya tau saya di bhongin, skit bngett sii walapun uang saya di balikin 100% tapi sakit aty saya tidak bisa di bayar dgn uang…semoga tdak ada korban lagi ya guys selanjutnya…hati,” tulis seorang warganet di story Instagramnya.
Memang akhir-akhir ini banyak informasi yang menawarkan haji tanpa antre melalui berbagai jenis visa di media sosial seperti Facebook, Instagram, dan pesan berantai di berbagai grup WhatsApp. Terkait hal ini, Kementrian Agama beberapa kali memberikan himbauan kepada masyarakat agar tidak mudah tertipu dengan oknum-onkum yang menjanjikan haji tanpa waktu tunggu, alias berangkat cepat.
Hal ini disampaikan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief, saat mengawasi persiapan akhir untuk layanan jemaah Indonesia selama operasional haji 1445 H/2024 M di Arab Saudi (21/04).
Hilman menegaskan bahwa hanya visa haji yang bisa digunakan dalam penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M. Masyarakat diimbau untuk tidak sampai tergiur dan tertipu oleh tawaran berhaji dengan visa ummal (pekerja), ziarah (turis), atau lainnya. Bahkan ada yang menawarkan dengan sebutan visa petugas haji.
“Setelah berdialog dengan Kementerian Haji dan dan Umrah dan berbagai pihak, kami menegaskan lagi bahwa untuk keberangkatan haji harus menggunakan visa haji,” terang Hilman dilansir dari situs resmi Kemenag RI.
Hilman juga menyebutkan bahwa nanti akan ada pemeriksaan intensif dari otoritas Saudi terkait visa yang digunakan oleh jemaah haji.
“Saudi sudah menyampaikan kepada kami terkait potensi penyalahgunaan penggunaan visa non haji pada haji 2024, itu betul-betul akan dilaksanakan secara ketat dan akan ada pemeriksaan yang intensif dari otoritas Saudi,” tambahnya.
Jaja Jaelani, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus menyebutkan, salah satu alasan masyarakat tergiur dengan janji haji tanpa antre seperti ini adalah karena lamanya antrean haji.
“Masa tunggu haji yang lama menyebabkan masyarakat tergiur tawaran haji tanpa antre apa lagi biaya murah,” ujar Jaja saat menyampaikan materi pada Bimbingan Teknis Petugas Haji yang diselenggarakan di Asrama Haji Pondok Gede, (24/03).
Menurut Jaja, tidak ada Haji yang tidak melewati masa tunggu, jika ada, maka hanya haji dengan visa mujamalah, dan itu biasanya tidak murah.