Aneksasi atau pencaplokan wilayah Tepi Barat oleh Israel dikhawatirkan akan mematikan jalur bagi rakyat Palestina ke Laut Mati yang kaya akan mineral. Wilayah ini merupakan tujuan wisata yang tempatnya berbatasan dengan Yordania dan Israel.
“Tempat ini adalah berkah bagi semua warga Palestina, tetapi jika akan ada aneksasi maka akan sulit bagi mereka untuk mencapai di sini. Mereka mungkin perlu izin, ”kata Musa Farah, seorang penjaga pantai di Laut Mati seperti dilansir laman arabnews.
Beberapa warga Palestina yang berbisnis di area laut mati pun begitu mengkhawatirkan kondisi ini. Disebutkan beberapa pemilik resor yang juga warga Israel pun turut khawatir akan menurunnya aset mereka.
“Bisnis saya akan sangat terpengaruh. Pemerintah Israel harus tahu bahwa bisnis saya tergantung pada orang Palestina yang berkunjung ke sini. Tempat ini terbuka untuk orang Yahudi dan Arab,” kata Dina Dagan, pemilik sebuag resort di laut mati.
Selama pembicaraan damai Palestina telah berusaha untuk mendapatkan kendali atas sebagian dari garis pantai Laut Mati dan mendirikan tempat peristirahatan. Palestina memandang bahwa Laut mati memiliki keuntungan bagi ekonomi mereka. Laut Mati adalah tujuan populer bagi wisatawan di mana para perenang mengapung dan menggunakan lumpur yang kaya nutrisi untuk kulit mereka. Tepian laut memanjang di tiga nergara yaitu Israel, Yordania, dan Tepi Barat.
Israel juga dukungan dari Presiden AS Donald Trump yang ingin mencaplok Tepi Barat termasuk Lembah Jordan, yang sebagian berbatasan dengan Laut Mati menimbulkan kemarahan banyak pihak. Palestina dengan tegas menolak karena akan menjadikan Tepi Barat sebagai ibukotanya.
Banyak negara di dunia yang memandang aneksasi Israel sebagai sesuatu yang illegal dan melanggar HAM .