Setiap orang tentu saja mendambakan kebahagiaan dalam hidupnya. Kebahagiaan itu dapat berupa rezeki yang berlimpah, pekerjaan yang layak, jabatan yang tinggi, istri yang cantik, suami yang tampan dll.
Namun banyak manusia yang tidak puas dengan apa yang telah diberikan Allah kepadanya, ia senantiasa membanding-bandingkan apa yang dimilikinya dengan milik orang lain. Hingga kemudian muncullah sifat iri dalam dirinya, ia akan benci jika orang lain diberikan nikmat oleh Allah Swt.
Sifat iri dan dengki harus dihindari karena dapat mengantarkan manusia kepada perkara-perkara buruk seperti mencaci, memaki, mencuri, bahkan membunuh. Rasulullah Saw bahkan menyatakan bahwa sifat iri/hasad dapat menghapuskan amal kebaikan. Imam Abu Daud dalam sunannya meriwayatkan
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ، فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تأكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ
Sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda “Jauhilah sifat hasad (iri/dengki), karena sesungguhnya hasad dapat memakan kebaikan sebagaimana api memakan (membakar) kayu bakar (HR Abu Daud)
Hendaklah kita senantiasa bersyukur atas nikmat yang Allah berikan, karena sesungguhnya setiap manusia telah disiapkan rezkinya masing-masing. Agar terhindar dari sifat iri dan dengki hendaklah membaca doa
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ، وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا، رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
Robbanagfirlana wa li ikhwaaninalladzina sabaquuna bil iiman, walaa taj’al fii quluubina ghillal lilladzina aamanu, robbanaa innaka rauufurrahiim
Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami dan dosa-dosa saudara kami yang telah mendahului kami dengan keadaan beriman. Dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami kepada orang-orang yang beriman. Ya Allah, sungguh Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang. (QS. Al‐Hasyr: 10)
Wallahu A’lam.