Setiap orang pasti pernah merasakan jatuh cinta dan patah hati karena hidup ini persis seperti roda yang berputar. Terkadang ia berada di atas terkadang pula ia berada di bawah, terkadang seseorang hidup dalam kebahagiaan namun tidak menutup kemungkinan kesedihan juga dapat menyertai hidupnya; baik karena kehilangan barang atau orang yang dicintai melalui kematian, perceraian, putus hubugan atau bahkan penolakan cinta.
Itulah kehidupan, ia penuh dengan teka-teki, tugas kita hanyalah menjalaninya dengan sebaik mungkin tanpa mengeluh atas setiap takdir-Nya.
Diakui atau tidak, perasaan patah hati yang mendalam terjadi ketika seseorang kehilangan barang atau orang yang dia cintai, patah hati dapat membuat orang lupa makan, tidak bisa tidur nyenyak, hilang ingatan, sampai-sampai ada yang ingin bunuh diri nauzubillah.
Cintailah sesuatu sekedarnya saja karena tidak ada yang abadi di dunia ini. Dunia dan isinya hanyalah bayangan yang akan hilang pada waktunya. Pada akhirnya semua akan kembali kepada yang telah menciptakannya yaitu Allah Swt.
Namun Jangan khawatir bagi anda yang sedang patah hati karena kehilangan barang, orang tersayang atau cinta yang tertolak, karena semua itu ada jalan keluarnya, di antaranya dengan tetap berbaik sangka kepada sang pemilik hati dan pemberi kebahagiaan serta selalu meminta pengganti yang lebih baik daripadanya dalam setiap doa.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim disebutkan, bahwa dulu Rasulullah saw pernah mengajarkan sebuah doa patah hati kepada seorang sahabat dari kalangan wanita, yaitu Ummu Salamah. Ketika itu Ummu Salamah curhat kepada Rasulullah Saw tentang perasaan hatinya yang sedih karena ditinggal wafat dalam peperangan oleh suaminya tercinta bernama Abu Salamah, lalu rasulullah Saw menyuruhnya untuk berdoa. berikut doa tersebut.
…اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا
“Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibahku ini dan berilah ganti yang lebih baik daripadanya.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
ketika itu Ummu Salamah berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh rasulullah di atas, ternyata benar saja, akhirnya Allah Swt mengabulkan doanya dengan menghadirkan seorang pendamping hidup yang lebih baik daripada suami sebelumnya yaitu seorang manusia paripurna, junjungan alam semesta, pembawa risalah ilahiyah; Nabi Muhammad Rasulullah Saw.
Oleh karena itu, dalam hidup ini tetaplah berbaik sangka kepada Allah Swt atas segala ketetapan-Nya karena belum tentu yang kita aggap baik itu baik bagi Allah ataupun sebaliknya, sebagaiman firmannya:
وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216).
Dibalik setiap musibah, kesulitan dan persolaan hidup lainnya yakinlah di dalamnya terdapat hikmah yang besar dan balasan yang lebih baik dari Allah Swt untuk hamba-Nya.
Artikel ini ditulis oleh Al-Fauzi