Nasib orang memang tiada tahu. Ahok jatuh karena dianggap menista AlQuran dan dipenjara, kini di dalam tahanan ia malah hobi membaca terjemahan Quran. Hal itu diutarakan oleh peneliti Ignatius Haryanto kala mengunjungi mantan gubernur Jakarta tersebut di Mako Bribob, Depok (24/1)
“Di sini gua juga hampir khatam baca Alquran loh. Gua kan SD sama SMP di sekolah Islam, jadi gua inget-inget dikit lah,” kata Ahok kepada Ignatius dan 10 penulis yang mengunjunginya Mako Brimob, Depok (24/1).
Ignatius sendiri merupakan seorang peneliti senior di Lembaga Studi Pers dan Pembangunan (LSPP). Ia menceritakan kisahnya bertemu Ahok di laman facebook pribadinya. Pembicaran itu lebih berisi cerita keseharian Ahok selama di rutan dan kegemarannya dalam membaca buku.
“Ini hari ke-168 gua ada di sini, dan sepanjang itu gua udah abis baca 18 buku. Ada yang sedeng tebelnya, tapi ada juga yang sampe 400-an halaman. Pokoknya gua manfaatin banget dah waktu di sini untuk bisa baca,” tulis Igantius tentang lelaki kelahiran Belitung Timur, 29 Juni 1966 itu.
Terkait kitab suci Quran yang dibaca, menurut Ahok, Quran itu merupakan pemberian seorang ibu. Dan Ahok terkesima, hurufnya bagus. Ahok pun memuji-muji keindahan kitab suci umat islam tersebut.
ignatius sendiri datang bersama 10 orang lainnya. Salah satunya adalah Sejarawan Peter Carey, yang terkenal di Indonesia berkat riset-risetnya tentang Raden Saleh. Dan ketika berjumpa dengannya, Ahok tidak menyangka, apalagi ia merupakan salah satu pembaca buku Peter Carey.
“Wah ini Pak Peter Carey ya… Saya sudah baca bukunya soal Pangeran Diponegoro. Sudah sampai bab 3, dan itu tulisan bagus sekali, apalagi ditambah dengan ilustrasi lukisan-lukisan lama dari berbagai koleksi museum di Eropa. Bagus sekali Pak Peter… Saya senang bertemu anda,” ujar suami Veronica Tan tersebut.
Ignatius pun menceritakan bahwa Ahok bisa jadi akan kembali kembali ke dunia politik. Ketika ditanya, ia malah menjawab dengan filosofi Sun Tzhu.
“Gua susah kalau jawab pertanyaan begitu. Biasanya yang nanya gitu, gua kasih cerita soal Sun Tzhu. Dalam dialog Sun Tzhu sama seorang bangsawan. Bangsawan tadi tanya, apakah saya perlu mengabdi pada pemerintah? Sun Tzhu hanya menjawab, hasrat itu harusnya datang dari hasrat untuk mengabdi bagi negara, pada pemerintah,” begitulah tutur Ahok.
Ahok sendiri divonis hukuman 2 tahunan penjara atas dugaan penistaan agama. Kasus ini dianggap sebagai salah satu catatan hitam dalam demokrasi Indonesia karena menimbulkan kontroversi hingga kini.