Bagi seorang muslim, berpuasa merupakan kewajiban. Selain itu, bisa jadi ajang berlatih, menempa diri menjadi pribadi yang lebih baik. Cak Nun bahkan menyebut Ramadhan sebagai laboratorium.
“Seperti ilmu kedokteran. Kita bisa berlatih di laboratorium untuk menentukan kembali kadar diri. Dalam kedokteran itu disebut dosis,” tutur Cak Nun dalam video di NUTIZEN.
Cak Nun pun memberikan penjelasan bahwa orang menentukan dosis itu berdasarkan kesehatan. Beliau pun menyebut bahwa kelebihan sesuatu, entah itu makanan atau apa pun itu akan berdampak pada kesehatan. Itu overdosis, katanya.
Dalam video yang sama bertajuk ‘Puasa itu Pembelajaran’, Cak Nun juga pun mengutip kisah Rasululllah tentang bagaimana puasa ini menjadi laboratorium.
“Rasulullah makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang. Jangan dipikir itu ilmu tentang makan. Itu Rasulullah mengilmukan (mampraktekan kesehatan) sehingga ia menahan diri untuk tidak makan jika pada titik kesehatan untuk makan,” tutupnya.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa puasa ini adalah ajang bagi tubuh untuk belajar mempraktekkan (mengilmukan) puasa dan pentingnya dalam kesehatan.