Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Miftahul Achyar menyerukan persatuan di antara para ulama di Asia Tenggara. Hal ini disampaikan saat membuka kegiatan Muktamar Ulama Nusantara di Melaka, Malaysia pada Rabu (1/2/2023).
“Inisiatif ini merupakan ikhtiar yang strategis dalam menghadapi perubahan zaman dan harus terus diadakan setiap tahun dengan melibatkan lebih banyak pihak dari kalangan ulama di kawasan ini untuk turut menyumbangkan pandangan yg bermanfaat,” ungkapnya.
Kiai Miftah menambahkan, forum yang mempertemukan para ulama di kawasan Asia Tenggara ini dapat menjadi perantara untuk mempersatukan umat.
“Sehingga umat antar negara ini nantinya bisa saling berta’awun (tolong menolong) di tengah ancaman resesi global, ekonomi dan moral, belakangan ini,” jelasnya.
Menurut pengasuh PP Miftachus Sunnah Surabaya ini, salah satu kunci untuk memperkokoh forum tersebut adalah dengan memperkuat sanad keilmuan antar para ulama di Asia Tenggara.
“Tak bisa dipungkiri, Islam di Nusantara ini terbangun dalam satu sanad keilmuan yang saling berjejaring satu sama lain. Ini adalah modal dasar kita untuk merajut kebersamaan,” imbuhnya.
Kiai Miftah juga berharap acara ini dapat dilaksanakan secara rutin tiap tahunnya serta menjadi forum yang bermanfaat untuk penguatan sanad keilmuan ulama Nusantara. “Semoga istiqamah setiap tahunnya,” harapnya.
Acara Muktamar Ulama Nusantara dirangkai dengan sejumlah kegiatan. Di antaranya adalah Haul Syekh Maulana Ishaq dan Sulthonul Arifin as-Syekh Ismail al-Jilani di Pulau Besar. Serta Haul Sayyidah Khadijah al-Kubro dan Pameran Turots Ulama Nusantara di Mudzaffar Hotel, Melaka.
Dalam kegiatan Muktamar Ulama Nusantara, KH. Miftahul Achyar hadir bersama para ulama Indonesia seperti KH. Afifuddin Muhajir, Habib Ahmad bin Edrus al-Habsyi, KH. Abdurrahman Faqih pengasuh PP. Langitan, KH. Afifuddin Dimyathi (Gus Awis), Prof. Dr. Kholid Murtadho, Dr. Ahmad Najib AR (Ketua LTN PWNU Jatim), dan para Gus dan Ning lainnya.
Sementara itu, perwakilan ulama Thailand adalah pimpinan Majelis Al-Muwasholah Thailand Baba Muhammad Ibrahim bin Abdulhalim Al-Fatoni, Mudir Madrasah Nuruislam School (pondok brmin) Muhammad Adam Al-Fatoni yg juga merupakan perwakilan dari Jamiyatul Ulama Fatoni Darussalam. Serta Babo Husin bin Awang bin Toyib Al-Yamani, Mudir Pondok Rabiatul Anwar, Naratiwat.
Singapura diwakili oleh Ust. Abubakar bin Mohamed dan Ust. Abdus Salam Al-Kalam. Beliau berdua hadir bersama dengan tak kurang dari 30 rombongan lainnya.
Sedangkan, Malaysia sebagai tuan rumah diwakili oleh Ustadz Ahmad Shahdan Al-Hadhrami, Dr. Taher Mohammed Al-Ahdal, Al-Fadhil Ust. Ahmad Shahadab Al-Hadhrami, Syeikh Abu Zaki Al-Hadhrami, Dr. Muhammad Ayman Al-Akiti (Assistant Professor IIUM Gombak Campus), serta beberapa ulama lainnya. [NH]