Di dalam kalender hijriah penghitungan waktu tidaklah sama dengan kalender Masehi. Oleh karena itu dalam kaitan waktu yang berhubungan dengan ibadah seperti shalat, puasa dan lainnya kalender hijriahlah yang dijadikan sebagai acuannya. Perhitungan waktu siang dalam kalender hijriah dimulai dari terbit fajar (waktu subuh) sampai terbenam matahari (waktu maghrib), sedangkan waktu malam di mulai dari terbenam matahari (waktu maghrib) sampai terbit fajar (waktu subuh). Allah telah menciptakan waktu bagi manusia pada dasarnya tidak ada perbedaannya, namun didalam penciptaan waktu tertentu terkadang ada keutaman-keutaman yang tidak dimiliki oleh waktu yang lain.
Dalam Bab Menjaga dari tempat duduknya untuk tetap berdzikir kepada Allah SWT setelah shalat subuh. Imam al-Nawawi menjelaskan, bahwa waktu yang paling mulia ketika berdzikir di siang hari adalah setelah shalat subuh, sedangkan waktu yang utama diwaktu malam adalah waktu sepertiga malam.
Ada banyak keutamaan dzikir setelah shalat subuh itu, sebagaimana kesaksian Sahabat Anas ra, bahwa Rasulullah pernah mengatakan “Barang siapa yang salat subuh berjamaah kemudian duduk berzikir hingga matahari terbit kemudian shalat dua rakaat (shalat duha) maka baginya pahala seperti pahala haji dan umrah sempurna, sempurna, sempurna”. Dalam hadis ini Rasulullah tidak menjelaskan spisifikasi bentuk dzikirnya. Hanya urutannya dzikir tersebut dimulai setelah shalat Subuh berjamaah dengan tidak berkata apapun kemudian berdzikir sampai terbitnya mata hari.
Sedangkan dalam riwayat lain ada kalimat dzikir yang diajarkan beliau setelah shalat subuh seperti
“لا إله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك وله الحمد يحيي ويميت وهو على كل شئ قدير”
“Tiada sesembahan kecuali Allah semata dan tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nyalah segala kerajaan/kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian, Dialah yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia maha mampu atas segala sesuatu”.
“اللهم أجرني من النا
“Ya Allah, lindungilah aku dari api neraka) atau kalimat”
“اللهم إني أسألك علما نافعا، وعملا متقبلا، ورزقا طيبا”
“Ya Allah, Sesungguhnya aku meminta kepada Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima”.
Pahala yang diperoleh juga bisa berupa mendapatkan kebaikan, penghapusan kejelekan, tidak didekatkan degan perbuatan dosa, sampai pada hari itu bagi mereka yang berdzikir akan dijaga oleh Allah dari ganguan setan.