Seorang teman menonton siaran berita di kanal media mainstream di YouTube. Mendengarkan sayup-sayup suara news anchor-nya saya bisa menebak, berita itu adalah tentang konflik Hamas-Israel. Tak lama berselang ia berseloroh,
“Loh, kalau Palestina Merdeka dan Israel hancur nanti hari kiamat dong!”
Saya hanya mendengarkan, tanpa merespon, apalagi menertawakan. Terlepas dari apakah ia sedang guyon atau tidak, teman saya itu hanyalah “korban” dari pemahaman naskah keagamaan yang tekstual sehingga melihat satu isu secara sempit.
Teman saya itu tidak salah. Merujuk pada literatur hadis, Rasulullah memang pernah bersabda bahwa hari kiamat akan datang ketika umat Yahudi kalah dari pasukan Muslim. Sabda luhur ini diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dalam Shahih Al-Bukhari No. 2709;
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا جَرِيرٌ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ الْقَعْقَاعِ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تُقَاتِلُوا الْيَهُودَ حَتَّى يَقُولَ الْحَجَرُ وَرَاءَهُ الْيَهُودِيُّ يَا مُسْلِمُ هَذَا يَهُودِيٌّ وَرَائِي فَاقْتُلْهُ
“Telah bercerita kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Jarir dari ‘Umarah bin Al Qa’qa’ dari Abu Zur’ah dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak akan datang hari kiamat hingga kalian memerangi orang-orang Yahudi hingga batu yang di baliknya bersembunyi seorang Yahudi akan berkata “Wahai Muslim, ini Yahudi di belakangku bunuhlah dia”.
Lalu apakah sabda Rasulullah tersebut diragukan? Tentu tidak, karena hadis tersebut memang sahih adanya. Namun yang tidak dijelaskan adalah peperangan dengan Yahudi yang mana yang dimaksud dalam hadis tersebut.
Perlu dicatat, perang antara Islam dan Yahudi sudah berulangkali pecah dalam lintasan sejarah. Pertempuran besar pertama yang melibatkan kedua kelompok tersebut terekam dalam peristiwa Khaibar. Perang Khaibar adalah perang yang terjadi antara umat Islam yang dipimpin Nabi Muhammad dengan umat Yahudi yang hidup di oasis Khaibar, sekitar 150 km dari Madinah. Pertempuran yang terjadi pada 628 M ini berakhir dengan kemenangan umat Islam.
Setelah kemenangan itu, apakah dunia langsung digoncang kiamat? Kiamat kecil mungkin iya. Namun kiamat besar yang menghancurkan alam semesta?
Temen saya itu mungkin juga mengutip hadis bahwa jika Baitul Maqdis sudah ditaklukan oleh Muslim, maka itu adalah tanda-tanda kiamat.
اُعْدُدْ سِتًّا بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ: مَوْتِيْ، ثُمَّ فَتْحُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ، ثُمَّ مُوْتَانٌ يَأْخُذُ فِيْكُمْ كَقُعَاصِ الْغَنَمِ، ثُمَّ اسْتِفَاضَةُ الْمَالِ حَتَّى يُعْطَى الرَّجُلُ مِائَةَ دِيْنَارٍ فَيَظَلُّ سَاخِطًا، ثُمَّ فِتْنَةٌ لاَ يَبْقَى بَيْتٌ مِنَ الْعَرَبِ إِلاَّ دَخَلَتْهُ، ثُمَّ هُدْنَةٌ تَكُوْنُ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ بَنِي اْلأَصْفَرِ، فَيَغْدِرُوْنَ فَيَأْتُوْنَكُمْ تَحْتَ ثَمَانِيْنَ غَايَةً، تَحْتَ كُلِّ غَايَةٍ اِثْنَا عَشَرَ أَلْفًا
“Perhatikanlah enam tanda-tanda hari Kiamat: (1) wafatku, (2) penaklukan Baitul Maqdis, (3) wabah kematian (penyakit yang menyerang hewan sehingga mati mendadak) yang menyerang kalian bagaikan wabah penyakit qu’ash yang menyerang kambing, (4) melimpahnya harta hingga seseorang yang diberikan kepadanya 100 dinar, ia tidak rela menerimanya, (5) timbulnya fitnah yang tidak meninggalkan satu rumah orang Arab pun melainkan pasti memasukinya, dan (6) terjadinya perdamaian antara kalian dengan bani Asfar (bangsa Romawi), namun mereka melanggarnya dan mendatangi kalian dengan 80 kelompok besar pasukan. Setiap kelompok itu terdiri dari 12 ribu orang.”
Banyak ulama berpendapat bahwa pembebasan Baitul Maqdis ini juga berarti pembebasan kota Syam (Palestina). Artinya, kemerdekaan Palestina menjadi salah satu indikator datangnya hari kiamat. Tapi dalam hadis ini tidak disebutkan pembebasan yang mana.
Palestina menyimpan banyak cerita tentang penjajahan. Sebelum diinvasi oleh zionis pasca Perang Dunia ke-II, Palestina pernah dijajah oleh Romawi dan akhirnya dibebaskan oleh Umar bin Khattab. Lalu pada tahun 1187 M, Palestina juga dijajah oleh prajurit Salib yang akhirnya dibebaskan oleh Salahuddin Al-Ayyubi.
Hingga saat ini, belum ada dalil kalau penjajahan zionis atas Palestina saat ini adalah penjajahan terakhir atas tanah Palestina. Bisa jadi, Palestina akan bebas lalu kemudian dijajah lagi. Tanah Syam akan namun bisa jadi akan terinvasi lagi.
Karena itu, kemerdekaan Palestina saat ini belum tentu tanda kiamat akan segera terjadi. Pembebasan Baitul Maqdis dalam hadis di atas juga belum tentu pembebasan yang sekarang. Bisa jadi pembebasan yang lain, atau pembebasan saat Umar bin Khattab ratusan tahun yang lalu.
Saya akhirnya berbisik pada teman saya itu,
“Narasi ‘Jika Palestina Merdeka akan kiamat’ itu justru bisa kontra produktif loh,”
“lho kok bisa?” responnya meniru logat Irwan Prasetiyo, si kontraktor apartemen di Jerman.
Saya jelaskan bahwa narasi tersebut justru disukai oleh zionis agar umat Islam semakin menunda upaya untuk kemerdekaan Palestina. Umat Islam justru bisa berujar, “Untuk apa terburu-buru membebaskan Palestina kalau setelah itu malah hari kiamat?”
Di samping itu, umat Muslim sebenarnya tidak diperintahkan untuk memperhatikan soal tanda-tanda hari kiamat. Ketika datang seorang a’robiy (badui) kepada Rasulullah menanyakan kapan akhir zaman terjadi, Rasulullah tidak menjelaskan tanda-tandanya, melainkan bertanya balik, “Apa yang kamu siapkan untuk hari kiamat?”
Nabi tidak memerintahkan untuk mencermati apa yang sudah terjadi di dunia ini, atau apa yang belum. Nabi hanya mengingatkan bekal apa yang umat Islam sudah persiapkan untuk menghadap Allah di hari penghakiman kelak.
Merasa diceramahi, teman saya lalu termenung sejenak, menutup smartphone, lalu meneruskan series Jujutsu Kaisen di laptop yang sempat terjeda karena membuka YouTube tadi.