Belakangan ini orang ramai membicarakan Pak Jokowi dan Pak Prabowo sholat Jum’atnya di mana? Bagaimana bacaan al-Qur’annya? Padahal nih, kalau boleh komentar, sebelum orang melakukan ibadah sholat dan membaca al-Qur’an, orang tersebut harus dalam keadaan suci (baik dari hadas kecil maupun hadas besar).
Hadas kecil contohnya: keluar angin (kentut), buang air kencing, habis eek. Hadas besar contohnya: keluar air mani, habis wik wik buat dedek sama istri, keluar darah haid.
Nah, seseorang kalau cuma punya hadas kecil, menjadi suci cukup dengan berwudhu atau bertayamum. Tapi kalau doi punya hadas besar, maka wajib mandi terlebih dahulu. Tentu dengan niat. Nawaytu bla. bla. bla. Kalau tidak pakai niat, maka tidak sah (wudhu dan mandinya)
Keren kan Islam, segala sesuatu ada cara dan ilmunya. Segala sesuatu ada aturan mainnya.
Nah, Ente-ente yang gegeran soal sholat Jumatnya Pak Jokowi dan Pak Prabowo kemarin itu, perlu juga tahu bagaimana cara wudhu beliau-beliau ini? Apakah sudah sesuai dengan ketentuan yang diajarkan Islam?
Beruntung saja beliau berdua ini dekat dengan habaib dan ulama, insya Allah wudhunya sudah benar. Saya punya keyakinan seperti itu. Karena misal salah, atau kebolak-balik cara wudhunya, pasti beliau berdua langsung diingatkan oleh ulama dan habaib yang kebetulan berdekatan posisi wudhunya.
Persoalan wudhu ini serius lho gaes. Jangan dianggap sepele, karena aktifitas wudhu (bersuci) menjadi syarat sahnya sholat. Jika sholat dalam keadaan tidak suci, sholatnya tidak sah. Wajib mengulang.
Menariknya soal wudhu nih, misalnya kamu kentut, yang kentut itu wilayah mana coba? Akan tetapi ketika mau sholat (berwudhu), kenapa yang dibasuh adalah muka, tangan, kepala, telinga, dan kaki. Kok bukan wilayah keluarnya gas bumi itu.
Ketika kita sudah menikah nih, kalau mau bersetubuh, dianjurkan terlebih dahulu berwudhu. Supaya mendapatkan keturunan yang sholih-sholihah. Bahkan ketika nyantri dulu, kalau mau ngaji kitab, dianjurkan oleh guru saya dalam keadaan suci. Biar ilmunya mudah terserap dan barokah. Makanya, ketika mondok dulu, amalan yang paling susah dan berat adalah dawamul wudhu’ (melanggengkan wudhu).
Makanya nih gaes, orang yang berwudhu adalah ia yang berupaya mendapatkan ketenangan jiwa, lahir batin, dan mempunyai dampak positif bagi dirinya. Bahkan, Nabi Saw bersabda: “Siapa yang berwudhu dengan baik, mencuci kedua tangannya, dan wajahnya, membasuh kepalanya, dan kedua telinganya, lalu dia melaksanakan shalat, maka dosanya gugur”.
Wudhu juga tidak hanya persoalan jasad, tetapi juga menyangkut kebersihan rohani, perilaku, dan akhlak. PR Pak Jokowi dan Pak Prabowo sangat besar pasca pilpres nanti. Yaitu membersihkan kotoran dan najis kebencian, amarah, dan dengki dari para pendukungnya.
Apabila cara wudhu Pak Jokowi dan Pak Prabowo sudah baik, maka akan keluar aura positif dalam jiwanya, memberikan dampak baik buat orang-orang disekelilingnya. Nah jika inti dari wudhu ialah membasuh muka dan inti dari shalat adalah sujud mencium bumi dengan wajah, maka, siapapun yang akan terpilih nantinya ia adalah orang yang benar-benar akan berbuat yang terbaik untuk tanah air kita. Indonesia. Karena air yang dipakai adalah air Indonesia. Tanah yang dibuat untuk bersujud adalah tanah Indonesia. Mari, menjadikan Indonesia rumah bersama. Bukan kubu-kubuan, kampret-kampretan, dan cebong-cebongan. Sudahi saja..
Lalu bagaimana cara wudhunya Pak Jokowi dan Pak Prabowo? Ayo kita amati bersama. Sepertinya sama. Wallahhu a’lam.
M. Autad An Nasher, penulis bisa disapa melalui akun twitter @autad.