
Setiap orang dianjurkan untuk berdoa kepada Allah SWT. Doa merupakan bentuk kerendahan hati dan pengakuan bahwa hanya Allah SWT yang memiliki kuasa, sementara manusia sangat membutuhkan pertolongan-Nya. Namun, perlu kita ingat bahwa tidak semua permintaan hamba dikabulkan oleh Allah SWT, karena mungkin saja permintaan tersebut tidak sesuai dengan kehendak-Nya.
Beberapa ulama menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi apakah doa kita dikabulkan atau tidak. Syeikh Abdul Qadir dalam Ghunyyatul Thalibin menyebutkan bahwa doa memiliki adab dan syarat tertentu. Orang yang memenuhi adab dan syarat tersebut kemungkinan besar akan mendapatkan pengabulan doa, sementara bagi yang tidak memenuhi syarat dan adab, doanya mungkin tidak dikabulkan.
Ibrahim bin Adham, seorang ulama besar, pernah ditanya mengenai alasan mengapa doa tidak dikabulkan. Beliau menjelaskan bahwa salah satu penyebabnya adalah tidak mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Padahal, kita tahu bahwa sunnah Rasul adalah petunjuk hidup yang wajib diikuti.
Selain itu, tidak mengamalkan Al-Qur’an, tidak bersyukur atas nikmat yang diberikan Tuhan, tidak menjalankan perintah dan meninggalkan larangan Allah, serta tidak mempersiapkan bekal untuk kehidupan setelah mati, juga dapat menjadi penyebab doa kita tidak dikabulkan. Bahkan, terlalu sibuk memikirkan aib orang lain sementara melupakan aib diri sendiri bisa menjadi hal yang menghalangi doa kita.
Saat berpuasa, kita diajarkan untuk meningkatkan kualitas doa dan memperbanyak ibadah. Puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjadi momen untuk memperbaiki hubungan dengan Allah SWT, dengan memperbanyak doa dan introspeksi diri. Jika doa kita belum dikabulkan, jangan putus asa. Teruslah berusaha dan berdoa, karena Allah SWT mungkin memiliki rencana terbaik untuk kita. Bisa jadi doa kita belum dikabulkan saat ini, namun esok atau di waktu yang lain, Allah akan memberikan yang terbaik sesuai dengan kehendak-Nya.
Selama menjalani puasa, perbanyaklah introspeksi diri. Mungkin ada hal-hal yang telah disebutkan oleh Ibrahim bin Adham, seperti tidak mengikuti sunnah Rasul atau kurang bersyukur, yang menjadi penghalang doa kita. Dengan meningkatkan kesadaran diri selama puasa, kita dapat memperbaiki hubungan kita dengan Allah dan meningkatkan kualitas doa kita.
Dengan demikian, puasa dapat menjadi waktu yang tepat untuk memperbaiki diri, meningkatkan doa, dan mengharapkan pengabulan doa dari Allah SWT.