Fes, Maroko (Islami.co) – Prof. Amany Lubis, tokoh ulama perempuan yang juga pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, menerima penghargaan bergengsi Fatima al-Fihriya tahun 2024 atas kontribusinya yang luar biasa dalam pemberdayaan perempuan, keluarga, dan pengembangan masyarakat Indonesia. Penghargaan ini diserahkan dalam sebuah upacara yang berlangsung di Gedung Konferensi, Kota Fes, Kerajaan Maroko, pada hari Jumat (20/12/2024).
Selain menjabat sebagai Rektor UIN Jakarta, Prof. Amany Lubis juga aktif sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga sejak tahun 2016. Dalam kapasitas ini, beliau banyak mempelopori berbagai inisiatif sosial yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup keluarga Indonesia. Melalui dedikasinya, Prof. Amany berhasil meraih penghargaan ini sebagai bentuk pengakuan atas upayanya dalam memajukan kualitas keluarga serta pemberdayaan perempuan.
Beberapa pencapaian Prof. Amany Lubis yang mendapat perhatian khusus dari Panitia Penghargaan Fatima al-Fihriya adalah pengembangan program literasi untuk meningkatkan pengasuhan anak yang berkualitas. Beliau menyadari pentingnya pengasuhan yang baik untuk memastikan tumbuh kembang anak yang optimal, sehingga terus mendorong berbagai kampanye untuk menyosialisasikan hal tersebut. Sebagai bagian dari komisi yang dipimpinnya, Prof. Amany juga meluncurkan Gerakan Nasional Pendewasaan Usia Perkawinan, yang bertujuan untuk mencegah pernikahan dini di kalangan remaja.
Tak hanya itu, Prof. Amany juga sangat peduli dengan perkembangan teknologi dan dampaknya terhadap remaja. Beliau aktif mengkampanyekan literasi digital dan penggunaan teknologi, terutama kecerdasan buatan (AI), agar generasi muda dapat memanfaatkannya secara bijak dan produktif. Ini menjadi salah satu langkah konkret dalam mendukung kesiapan remaja menghadapi tantangan di era digital.
Salah satu bidang yang juga menjadi perhatian utama Prof. Amany adalah pengurangan angka perceraian di Indonesia. Menurutnya, upaya pencegahan perceraian harus melibatkan konseling dan edukasi yang mendalam, terutama bagi pasangan baru dan mereka yang menghadapi masalah dalam rumah tangga. Program ini bertujuan untuk membangun ketahanan keluarga dan mencegah perpecahan yang dapat merugikan pihak-pihak terkait, terutama anak-anak.
Selain masalah sosial dan keluarga, Prof. Amany juga fokus pada pemberdayaan ekonomi perempuan. Beliau mendukung berbagai program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga, yang diyakini akan memperkuat ketahanan keluarga baik secara fisik maupun mental.
Penghargaan Fatima al-Fihriya 2024 merupakan edisi kelima sejak penghargaan ini pertama kali diberikan pada 2017. Tahun ini, penghargaan serupa juga diberikan kepada tiga tokoh perempuan internasional lainnya, yakni Irina Bokova, mantan Sekretaris Jenderal UNESCO, Dr. Naila Shaaban, Rektor Universitas di Tunisia, serta Ustazah Khanata Bannouna, sastrawati dan pendiri Yayasan Khanata Bennouna untuk Penelitian Ilmiah Pemuda di Maroko.
Penganugerahan penghargaan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Maroko, Bapak Hasrul Azwar, serta Ibu Syafira Rosa mewakili MUI Pusat. Kehadiran keluarga besar Prof. Amany, termasuk anak-anak dan cucunya, menambah momen haru pada acara tersebut.
Prof. Amany Lubis juga semakin memperkuat posisi perempuan sebagai salah satu pemimpin terkemuka yang berkomitmen memajukan kesejahteraan keluarga dan masyarakat, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di kancah internasional.
(AN)