Otoritas Saudi dikabarkan menangkap Sheikh Abdullah Basfar, salah satu Qari dan ulama terkenal di kalangan muslim. Penangkapan Basfar ini ditengarai ada hubungannya dengan peran Putra Mahkota Arab Mohammed bin Salman (MBS).
Pengamat politik Timur Tengah lulusan Universitas Al Azhar, Zuhairi Misrawi, menilai bahwa penangkapan itu adalah konsolidasi kekuasaan untuk mengamankan posisi politik Pangeran MBS sendiri.
“Modernisasi itu hanya bagian dari upaya konsolidasi kekuasaan. MBS sebagai generasi baru politik Saudi akan mencitrakan dirinya sebagai wajah Saudi baru yang moderat, yang bersahabat dengan Barat,” kata Zuhairi, dikutip detikcom.
Akibatnya, pihak yang tidak sejalan dengan agenda politiknya bakal ditangkap. Tak hanya ulama, tapi jurnalis hingga aktivis juga ditangkapinya. Tak hanya ulama, jurnalis, dan aktivis, bahkan sesama ningrat juga ditangkapi. Semua itu demi konsolidasi kekuasaan, mengamankan kekuatan politik tetap mantap di tangan MBS.
“Ini justru tidak membuat wajah Arab Saudi semakin baik, tapi semakin buruk, karena tidak memberikan ruang terhadap keragaman pandangan. Ini kemunduran Arab Saudi,” kata Zuhairi.
Di lain pihak, penangkapan Sheikh Basfar ternyata memantik respon out of the box dari tanah air. Ya, siapa lagi kalau bukan Front Pembela Islam (FPI) yang ulamanya, Habib Rizieq Syihab, sedang berada di Arab Saudi.
Juru Bicara FPI, Slamet Maarif, meminta warga untuk mendoakan keselamatan Habib Rizieq. Ia juga berharap hubungan Habib Rizieq dengan kerajaan Arab Saudi tetap baik.
“Doakan beliau sehat sehat saja dan tetap baik hubungannya dengan kerajaan Saudi Arabia,” kata Slamet.
Lebih jauh, Slamet juga mengatakan pihaknya turut memantau aksi otoritas Arab Saudi menangkap ulama.
Ah, lagi pula selo amat buat Otoritas Saudi kalau mau menangkap HRS. Lha gimana, aset kok ditangkap.