Ada tiga warga Palestina menjadi korban kekerasan yang terus berlangsung di Palestina paska proposal perjanjian damai yang ditawarkan Amerika Serikat. Setelah serangan roket yang dilakukan Hamas beberapa waktu lalu, bentrokan kembali terjadi. Bentrokan dan unjuk rasa ini nampaknya akan terus belanjut hari Kamis (4/2) dan bisa jadi akan timbul korban lagi dari pihak sipil.
Serangkaian serangan terjadi pada beberapa hari terakhir ini. Seorang pengendara Palsetina menabrakkan mobilnya dan melukai 12 orang tentara Israel. Menurut juru bicara Israel, si pengendara tadi melarikan diri. Israel lalu membalasnya, setidaknya dilaporkan ada 2 orang Palestina yang tewas di tangan pasukan Israel.
Aksi nekat tersebut dipuji oleh kelompok Jihad Islam sebagai awal konfrontasi baru terhadap rencana Trump. Menurut juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Jonathan Conricus ada 12 tentara terluka terluka parah. Kejadian ini memancing amarah Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dan akan bersumpah untuk menangkap sopir terebut.
Laman arabnews melansir, kelompok Jihad Islam mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Mereka bertanggung jawab dan memuji serudukan mobil sebagai “awal dari konfrontasi baru atas rencana Trump.”
Para pejabat rumah sakit Palestina mengatakan seorang anak berusia 19 tahun tewas dalam bentrokan di kota Jenin, Tepi Barat. Ada enam orang terluka dalam bentrokan tersebut. Seorang anggota pasukan keamanan Palestina disebutkan pula ada seorang tentara Palsetina yang ditembak oleh pasukan Israel kemudian meninggal.
Gubernur Jenin Akram Rajoub juga mengatakan, korban berusia 19 tahun itu seorang siswa di sebuah akademi. Pada hari Kamis (6/2),Israel menyerang posisi Hamas di Jalur Gaza setelah tiga mortir ditembakkan ke Israel. Tidak ada laporan segera cedera di kedua sisi.