Konya adalah salah satu kota tertua di dunia yang terletak di wilayah Anatolia, yaitu bagian wilayah negara Turki yang masuk dalam benua Asia. Kota ini tidak jauh dari wilayah Kurdistan dan dekat dengan perbatasan Irak dan Suriah.
Konya sudah dihuni manusia sejak 3000 tahun sebelum masehi dan dikenal dengan nama Ikonium. Ketika berada di bawah kekuasaan Yunani, tepatnya pada masa Kaisar Claudius, nama Ikonium diganti menjadi Claudioconium. Kemudian diganti nama lagi dengan nama Colonia Aelia Hadriana di masa pemerintahan Kaisar Hadrianus.
Setelah kematian Alexander Agung pada tahun 330 SM, Konya berada di bawah kekuasaan Seleukos I Nikator. Pada masa Helenistik, kota ini dikuasai raja-raja Pergamon, bahkan Konya beberapa kali hancur akibat serangan dari pasukan muslim di era Dinasti Umayyah dan Dinasti Abbasiyah pada masa pemerintahan Byzantin.
Pada abad ke-11 Konya menjadi pusat pemerintahan Dinasti Seljuk, hingga akhirnya menjadi bagian dari wilayah kekuasaan Turki Utsmani pada tahun 1487 M. Dinasti Seljuk mempunyai peran besar terhadap kota Konya, banyak jejak peninggalan Dinasti Seljuk yang ada di kota ini. Di antara peninggalan Dinasti Seljuk adalah benteng luar konya, Sircali Madrasah.
Dinasti Seljuk yang berpusat di Konya, telah menciptakan dunia seni yang unik. Dengan tautan budaya yang menjangkau dari jantung Anatolia hingga Asia Tengah, Timur Tengah dan Pantai Laut Tengah, kota ini juga menjadi tempat singgah terakhir salah satu tokoh besar sufi, yaitu Mevlana Jalaluddin ar-Rumi.
Kata Mevlana merupakan nama khas Jalaluddin ar-Rumi di Turki, yang diambil dari kata Maulana. Tokoh yang lahir di Balkh Persia ini juga mempunyai peranan penting dalam membesarkan nama Konya. Di kota ini Mevlana Jalaluddin ar-Rumi menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk mengajarkan tasawuf dan mengarang beberapa kitab, hingga beliau wafat dan dimakamkan disini.
Di kota inilah, Mevlana Jalaluddin Rumi membuat sebuah tarian sufi yang kemudian dikenal dengan nama Whirling Darwish(sebuah tarian yang berputar ke arah terbalik jarum jam sambil mengucapkan Kalimatullah).
Tarian ini juga dianggap sebagai simbol ajaran sufisme, yang dibawa oleh Mevlana Jalaluddin ar-Rumi dengan thoriqohnya yang bernama Al-Maulawiyah.
Konya adalah kota yang reliigius, yang hingga saat ini masih kental dengan ajaran-ajaran tasawufnya. Mausoleum adalah salah satu museum yang ada di Konya, yang sekarang masih menjadi pusat pembelajaran dan pengajaran sufi. Mausoleum dulunya merupakan monument makam yang dibangun oleh Mevlana Jalaluddin ar-Rumi untuk ayahanda dan guru sufinya, dan juga merupakan tempat pengajaran tasawuf. Akan tetapi pada masa Turki di bawah kekuasaan Attaturk, monument tersebut dijadikan museum.
Konya adalah tempat lahirnya tarian sufi yang menyimpan banyak jejak peradaban, baik peradaban Islam maupun peradaban sebelum Islam. Salah satu museum yang ada di Konya dan memiliki koleksi peninggalan dari zaman neolitik hingga romawi kuno adalah museum arkeologi kota Konya.
Konya adalah kota sufi yang penuh dengan nilai-nilai sejarah dari berbagai peradaban dunia. Konya tidak kalah menarik dengan Istanbul yang menjadi penghubung dua benua. Di Konya juga ada salah satu warisan tertua peradaban dunia yaitu Çatalhöyük.Çatalhöyük merupakan pemukiman manusia tertua di dunia, yang menurut UNESCO telah ada sejak zaman Neolitikum dan Kalkolitikum.
Wallahu A’lam.