Salah satu shalat sunnah yang sangat baik untuk dilakukan oleh umat Islam adalah shalat tahajud. Shalat tahajud paling tepat apabila dilakukan pada sepertiga malam terakhir atau sekitar pukul 2 hingga pukul 3 pagi. Namun sayangnya banyak umat Islam yang melewatkan shalat tahajud di malam hari. Padahal Allah akan memberikan balasan yang luar biasa bagi hamba-hamba-Nya yang rajin melaksanakan shalat tahajud.
Dalam suatu hadis disebutkan bahwa shalat tahajud dapat mencegah dan menebus dosa. Dari Salman Al Farisi, Rasulullah SAW bersabda, “Dirikanlah salat malam, karena sesungguhnya salat malam itu adalah kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kamu, (salat malam dapat) mendekatkan kamu kepada Tuhanmu (Allah), (salat malam adalah) sebagai penebus perbuatan buruk (dosa), mencegah perbuatan dosa, dan menghindarkan diri dari penyakit yang menyerang tubuh.” (HR. Ahmad)
Selain itu, shalat tahajud menjadi sarana yang tepat untuk berdoa agar doa-doa dikabulkan oleh Allah. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sesungguhnya di malam hari, ada satu saat yang ketika seorang muslim meminta kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah memberinya. Itu berlangsung setiap malam.” (HR. Muslim) Tak hanya mendapatkan keinginan di dunia, salat tahajud bahkan menjadi kunci untuk masuk surga. Sebagaimana Rasulullah SAW pernah bersabda, “Wahai manusia, sebarkanlah salam, beri makanlah, sambung tali kasih, salat malamlah saat orang pada terlelap, maka masuk surga dengan selamat.” (HR. Al-Hakim, Ibnu Majah, dan At Tirmidzi)
Lalu mengapa banyak orang yang sangat sulit terbangun di malam hari untuk melaksanakan salat tahajud? Rupanya, ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang menjadi sulit untuk terbangun di malam hari. Pertama, seseorang menjadi sulit untuk terbangun melaksanakan salat tahajud di malam hari karena ada dosa-dosa yang mengikatnya. Itu artinya dosa yang dimiliki orang tersebut sudah banyak sekali sehingga mengikatnya dan menyulitkannya untuk terbangun di malam hari.
Sebagaimana seorang lelaki bertanya kepada al-Hasan al-Bashri, “Wahai Abu Sa’id, semalaman aku dalam keadaan sehat, lalu aku ingin melakukan sholat malam dan aku telah menyiapkan kebutuhan untuk bersuci, tapi mengapa aku tidak dapat bangun?” Al-Hasan menjawab, “Dosa-dosamu mengikatmu.” (Ihya’-u ‘Uluumid Diin (I/313)
Penyebab yang kedua yaitu terlalu mencintai dunia. Salah satu tanda terlalu mencintai dunia yaitu orang tersebut terlalu sibuk dalam urusan-urusan dunia. Kesibukan dalam hal-hal duniawi tersebut kemudian menguras tenaga, hati dan pikiran. Efeknya, orang tersebut pun akan merasakan kelelahan sehingga ia akan merasa malas dalam melaksanakan ibadah termasuk salat tahajud. Padahal Allah telah memperingatkan manusia dengan berfirman, “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur.” (QS. At-Takatsur: 1-2)
Kemudian penyebab yang ketiga adalah banyak memakan harta haram. Harta yang haram akan menghasilkan makanan yang haram. Makanan yang haram tersebut kemudian akan masuk ke dalam tubuh dan membuat hati menjadi semakin kotor. Hal tersebut akan menjadi racun yang meracuni jiwa sehingga jiwa pun akan semakin malas dalam beribadah. Secara fisik mungkin terlihat bugar, namun jiwanya justru lemas tak bertenaga sehingga akan kesulitan untuk bangun di malam hari demi melaksanakan tahajud.
Keempat, yaitu tidak berdoa sebelum tidur. Berdoa sebelum tidur seringkali terlewatkan untuk dilakukan. Padahal, berdoa sebelum tidur sangatlah penting agar selama tidur dijaga oleh Allah dari godaan setan. Bahkan doa sebelum tidur dapat dipanjatkan agar dibangunkan oleh Allah di malam hari untuk melaksanakan tahajud.
Demikianlah empat hal-hal yang membuat seseorang menjadi sulit terbangun di malam hari untuk melaksanakan tahajud. Ke empat hal tersebut yaitu karena ada dosa-dosa yang mengikat, terlalu mencintai dunia, banyak memakan harta haram, dan juga tidak berdoa sebelum tidur. Semoga dengan mengetahuinya kita bisa menghindari hal tersebut agar dapat terbangun melaksanakan salat tahajud di malam hari.
Wallahu a’lam.