500an WNI Bergabung ke ISIS

500an WNI Bergabung ke ISIS

500an WNI Bergabung ke ISIS

Ada sekitar 500 warga negara Indonesia (WNI) yang saat ini bergabung dengan ISIS. Mereka terdiri dari orang-orang yang memang sebelumnya sudah tinggal di Syria maupun yang baru datang. Demikian dikatakan Deputi I Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir di Cirebon, Selasa, 3 Mei 2016, sebagaimana diberitakan oleh Antara dan Kompas.

“Kebanyakan mereka ke Syria melalui negara lain,” kata Abdul Rahman. “Alasan kepergian pun bermacam-macam, dari studi hingga ibadah.”

Sejak terjadinya konflik di Suriah antara pemerintahan Bashar Asad dan ISIS, banyak warga Indonesia yang terseret masuk dalam konflik tersebut. Sejumlah kalangan yang entah karena faktor politik, ekonomi atau ideologi diketahui secara terang-terangan atau sembunyi-sembunyi menggalang dukungan terhadap ISIS. Tak sedikit warga Indonesia yang termakan propaganda dan bergabung dengan kelompok pemberontak yang dikenal beringas tersebut.

Oman Abdurrahman, salah satu pentolan teroris yang saat ini mendekam di Nusa Kambangan diberitakan telah berbaiat kepada ISIS. Beberapa bulan lalu, Abu Jandal, seorang warga Malang, Jawa Timur, juga diketahui bergabung dengan ISIS, setelah videonya yang menantang TNI, Polri dan Banser diunggah ke Youtube.

ISIS, yang memanfaatkan sentimen anti-Syiah dan ilusi negara Islam Khilafah tak dapat dipungkiri memang menarik sejumlah orang untuk bergabung. Bukan hanya warga Indonesia yang mayoritas muslim Sunni, dari Eropa pun tak sedikit yang bergabung. Bahkan secara proporsi, negara seperti Inggris dan Perancis yang penduduk muslimnya jauh lebih sedikit ketimbang Indonesia ‘menyumbang’ prajurit lebih banyak ke ISIS. Warga Indonesia yang bergabung dengan ISIS juga jauh lebih sedikit ketimbang Tunisia dan Arab Saudi, yang menduduki peringkat pertama dan kedua negara asing yang menyumbang prajurit ke ISIS di Syria. [SA]

image