BANYAK yang mulai dag dig dug. Tanggal 4 November kabarnya akan ada demo besar di Jakarta. Bukan hanya dari Jakarta, massa dari luar Jakarta akan digerakkan. Ribuan orang mungkin akan mengepung Jakarta. Istana negara akan menjadi sasaran. Rencana sudah disusun. Pamflet sudah disebarkan ke berbagai penjuru. Petunjuk teknis demo juga sudah diberikan, mulai dari membawa perlengkapan menginap, membaca wirid, sampai membuat wasiat jika tidak bisa pulang.
Apa yang mereka perjuangkan? Masih seperti demo sebelumnya. Mereka ingin Ahok segera ditangkap dan diadili. Kalau perlu, gagalkan Ahok sebagai cagub DKI. Meski Ahok sudah diadukan ke polisi, mereka tampaknya tidak terlalu percaya pada polisi, sehingga perlu memberi tekanan lebih kuat. Bukan hanya pada polisi, tapi juga kepada Presiden Jokowi yg mereka curigai melindungi Ahok. Ancamannya juga tidak main-main. Kalau Ahok tidak dipenjarakan, mereka siap membunuh Ahok, baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri. Wuih…serem negeri ini. jadi bersiaplah, tanggal 4 November nanti akan muncul lagi umpatan caci maki, dan ancaman pembunuhan.
Di sini saja sudah ada aneh. Ahok dilaporkan ke polisi, dan bilang akan menempuh proses hukum. Polisi juga sudah mulai bekerja. Pihak-pihak yang dianggap mengetahui kasus al-Maidah 51 mulai dipanggil. Bahkan Ahok juga sudah mendatangi Bareskrim Polri untuk memberi keterangan. Tapi kecaman dan ancaman pada Ahok tak pernah berhenti, meskipun dia sudah minta maaf.
Kalau begitu maunya apa sebenarnya? Di sinilah mulai muncul banyak kecurigaan. Kalau mereka percaya dengan proses hukum, mengapa mengerahkan massa besar-besaran? Kelompok radikal, termasuk jaringan ISIS memanfaatkan isu Ahok sebagai tunggangan. Persoalan Ahok hanya menjadi pintu masuk. Agendanya, jauh lebih besar dari soal menggagalkan Ahok sebagai Gubernur DKI. Target mereka sesungguhnya adalah menjadikan Indonesia sebagai medan pertempuran kelompok radikal. Mereka ingin Indonesia menjadi negara porak poranda seperti Suriah. Pergerakan massa tidak lagi diarahkan utk Ahok, tapi untuk Jokowi.
Jadi, berpikir ulanglah kalau Anda mau mengikuti demo tanggal 4 November. Sayangi negeri ini dari agar tidak menjadi negeri porak poranda seperti Suriah. Biarkan polisi bekerja. Jangan menjadi bagian dari orang-orang yang mau merusak negeri.[]
Palembang, 27 Oktober 2016
Rumadi Ahmad
Ketua Lakpesdam PBNU